Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis Humaniora (Sejarah dan Budaya)

Peneliti dan Penulis Humaniora (Sejarah dan Budaya)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jelajah Prasasti di Kabupaten Purwakarta, Subang, Karawang dan Bekasi

2 Juli 2025   09:15 Diperbarui: 3 Juli 2025   11:42 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Obar Subardja (Sejarawan Karawang( bersama R.M.A. Ahmad Said Widodo (Sejarawan Purwakarta) Foto karya Obar Subardja

Prasasti di tembok depan Wisma Karya, Museum Sejarah Subang, Foto karya: R.M.A. Ahmad Said Widodo
Prasasti di tembok depan Wisma Karya, Museum Sejarah Subang, Foto karya: R.M.A. Ahmad Said Widodo

A. Cattier, Bruxelles, 1878. Karung kopi di sebelah patung Peter Willem Hofland. Foto karya: R.M.A. Ahmad Said Widodo.
A. Cattier, Bruxelles, 1878. Karung kopi di sebelah patung Peter Willem Hofland. Foto karya: R.M.A. Ahmad Said Widodo.

Foto oleh: R.M.A. Ahmad Said Widodo.
Foto oleh: R.M.A. Ahmad Said Widodo.

Warisan budaya adalah benda atau atribut tak berbenda yang merupakan jati diri suatu masyarakat atau kaum yang diwariskan dari generasi-generasi sebelumnya, yang dilestarikan untuk generasi-generasi yang akan datang. Warisan budaya dikategorikan menjadi dua kelompok, benda dan tak benda. Warisan budaya benda meliputi; warisan budaya bergerak (koin, manuskrip, artefak, lukisan); warisan budaya tak bergerak (monumen, situs arkeologi, kawasan); dan warisan budaya bawah laut (bangkai kapal, reruntuhan bawah air). Adapun warisan budaya tak benda, meliputi tradisi, bahasa dan ritual, menurut Subur Tjahjono dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama, seperti batu atau logam. Istilah "prasasti" berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti pujian, menurut laman Kompas.com. Prasasti sering digunakan untuk mencatat berbagai peristiwa penting, aturan atau informasi lainnya pada zaman dahulu. Dalam konteks sejarah Indonesia, prasasti berperan penting dalam menandai transisi dari zaman prasejarah ke zaman sejarah, karena prasasti menunjukkan masyarakat mulai mengenal tulisan.  Beberapa poin penting tentang prasasti:

Bahan: Prasasti biasanya terbuat dari bahan yang tahan lama seperti batu andesit, logam (seperti tembaga) atau bahan keras lainnya.

Bahasa dan Aksara: Prasasti di Indonesia seringkali ditulis dalam bahasa Sanskerta atau bahasa Jawa Kuno dengan aksara Pallawa atau Kawi.

Isi: Isi prasasti beragam, bisa berupa catatan mengenai peristiwa penting, silsilah raja, aturan kerajaan atau bahkan pujian terhadap raja atau dewa.

Pentingnya Prasasti dalam Penelitian: Prasasti memberikan informasi berharga tentang sejarah, sosial, budaya, politik dan ekonomi pada masa lalu. Prasasti juga membantu para peneliti untuk menyusun kronologi peristiwa sejarah, terutama di masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.

Contoh Prasasti: Beberapa contoh prasasti terkenal di Indonesia antara lain Prasasti Tugu, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Canggal, Prasasti Yupa dan Prasasti Kota Kapur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun