Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis Humaniora (Sejarah dan Budaya)

Peneliti dan Penulis Humaniora (Sejarah dan Budaya)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Piagam Sultan Agung 14 September 1633 Sumber Sejarah Primer Kabupaten Karawang

12 April 2025   14:45 Diperbarui: 9 Juni 2025   05:12 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Kabupaten Karawang, termasuk Kabupaten Purwakarta, Tahun 1933. Koleksi KITLV.

Sedangkan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

"Perhatian, ini adalah piagam dari Kangjeng (Paduka Sultan Agung) kepada Ki Rangga Gede di Sumedang yang diserahkan kepada Si Astrawadana. Sebabnya maka kuserahi piagam, ialah karena kutugasi menjaga tanah Negara Agung milik Paduka, di sebelah barat berbatas sungai Cipamingkis, di sebelah timur berbatas sungai Cilamaya dan kutugasi menunggui lumbung padi, yang isinya padi lima takes lebih tiga belas jait. Adapun padi tersebut diterima oleh Ki Singaprabangsa. Tatkala kuserahi piagam ini, Ki Yudabangsa sedang dalam perjalanan berdua dengan Ki Wangsataruna. Yang diutus oleh Kangjeng Dalem (Paduka) untuk pergi dengan membawa serta 2.000 (dua ribu) orang; (Yang diangkat menjadi) wedananya adalah Ki Singaprabangsa dengan Ki Wirasaba, yang dijadikan wedana di sana.

Sesudah (piagam ini) diterima kemudian mereka berdua ditempatkan di Waringinpitu dan di Tanjungpura. Tugasnya adalah menjaga tanah Negara Agung di sebelah barat. Saat piagam ini ditulis pada hari Rabu tanggal 10 Mulud (Rabi'ul 'Awwal) tahun Alip (Alif = 1). Yang menulis piagamnya, Anggaprana. Selesai. ............"

Pendapat Dr. R.D. Asikin Widjaja Koesoema dalam bahasa Sunda sebagai berikut:

"Titimangsa taun Alip urang saluyukeun jeung panetepan Dr. Brandes, nya eta taun Masehi 1633 (tingali Tyds. Taal-, Land- en Volkenkunde XXXII, kaca 353-355). Jadi sanes taun 1656, saperti pamanggihna Dr. de Haan, Priangan III-Commentaren kaca 158; Staten en Tabellen kaca 912). Anu jadi sabab musababna ku kuring Parantos didadarkeun dina Tyds. Taal-, Land- en Volkenkunde LXXVII 1937, Afl. 2 kaca 188-200, dina artikel "De stichting van het regentschap Krawang en Krawangs eerste regent". (Ngadegna kabupaten Karawang jeung bupati Karawang anu munggaran)."

Sedangkan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

"Titimangsa tahun Alip kita sesuaikan dengan penetapan Dr. Brandes, yaitu tahun Masehi 1633 (lihat Tyds. Tall-, Land- en Volkenkunde XXXII halaman 353-355). Jadi bukan tahun 1656 seperti penemuan Dr. de Haan, Priangan III-Commentaren halaman 158; Staten en Tabellen halaman 912). Yang menjadi sebab-sebabnya oleh Penulis sudah dijelaskan dalam Tyds. Tall-, Land- en Volkenkunde LXXVII 1937, Afl. 2 halaman 188-200, dalam artikel: "De stichting van het Regentschap Krawang en Krawangs eerste Regent." (Berdirinya kabupaten Karawang dan bupati Karawang yang pertama)."

Kalau dilihat dari tanggal ditulisnya Piagam Pelat Kuningan Kandangsapi Gede, hari/dina Rebo, tanggal/ping Sapuluh, bulan/sasi Mulud, tahun/taun Alip, Brandes menganalisa tanggal 14 September 1633 Masehi. Sehingga hari jadi Karawang jatuh pada 'dina Rebo, tanggal ping Sapuluh, sasi Mulud, taun Alip'. Dimana 1 Sura tahun ini jatuh pada hari Jumat Legi, 1 Sapar jatuh pada hari Minggu Legi, 1 Mulud jatuh pada hari Senin Kliwon sehingga tanggal 10 Mulud tahun ini jatuh pada hari Rabu Wage, adapun tahunnya adalah Caka 1555 bertepatan dengan nama 'windu Kuntara'.

Oleh karena itu hari jadi kabupaten Karawang adalah:

  • Tanggal Masehi: 14 September 1633, Rabu Budha
  • Tanggal Jawa: 10 Mulud 1555, Rebo Wage
  • Tanggal Hijriah: 10 Rabi'ul 'Awwal 1043, Arba'a
  • Dina, Pasaran: Rebo, Wage
  • Windu, Lambang: Kuntara, Langkir
  • Warsa: Alip
  • Wuku: Warigagung
  • Mangsa: Katiga-Manggasri (25/08 s/d 17/09)

Sumber lainnya adalah pada Dr. R.D. Asikin Widjaja Koesoema. Petikan dalam bahasa Jawa yang berbunyi sebagai berikut:

Piagam Pelat Kuningan Kandangsapi Leutik

"Penget lajang ingsoen Singaprabangsa katjekel dening Ki Astrawadana kalajan Ki Wanajoeda; mila manira katjekel lajang sawijos manira (k)ang  djoepoet pari kagengan Soesoehoena(n), kang kagadeh dening Ki Rangga Soemedang, loemboeng Kalapa doewa kang tinoe(ng)goe dening Ki Astrawadana kalih Wanajoeda.

Isine kang manira djoepoet pari limang ta(ng)kes poe(n)djoel tiga welas djai bobot, arawahe Ki Joedabangsa. Titi. Kala noelis ing dina Djamaat, ta(ng)gal pisan, sasi Moekaram, taoen Alip."

Sedangkan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

"Perhatian, suratku Singaprabangsa yang dibawa oleh Ki Astrawadana bersama Ki Wanajoeda; sebabnya diberikan surat agar dirinya yang mengambil padi milik Susuhunan, yang dimiliki oleh Ki Rangga Sumedang, lumbung Kalapadua yang ditunggui oleh Ki Astrawadana dan Wanajoeda.

Isinya bahwa dirinya harus mengambil padi 5 (lima) takes lebih 13 (tiga belas) jai beratnya, yang diserahkan Ki Joedabangsa. Titi. Saat menulis pada hari Jumat, tanggal 1 (satu), bulan Muharram, tahun Alip."

Sumber naskah berbahasa Jawa lainnya sebagai berikut:

"Nawala piagem ing Kangdjeng Soesoehoenan, kagadoeh dene si Oewa Arya Wiraradja, i Soemedang. Karaning angadoeh lajang piagem, dening soen oelihaken maring Soemedang; sarta soen gadoehi wong, kehe wong lima welas, kang metoe saking Mataram wong lilima, kang saka Soemedang wong sapoeloeh. Ikoe ta sanak prasanake miwah anak poetoene adja'na noekarta noekarta. 

Taha jen anaha noekartaha, de-palaksanaha ing nagara ing kangdjeng Soesoehoenan i paseban Kidoel. Kaja-boeta-prang-ing-ratoe: 1553; sirah tiga tenggek lima. Titi."

Sementara terjemahannya dalam bahasa Belanda sebagai berikut:

"Piagem (Charter) -- brief van den Soesoehoenan, ter hand gesteld aan Oewa Arya Wiraradja te Soemedang, ter zake daarvan, dat hij door mij naar Soemedang is terug gestuurd. Onder hem stel ik vijftien menschen, waarvan vijf afkomstig van Mataram en tien van Soemedang. Hem mogen zijn familieleden en kindskinderen geen kwaad doen. 

Weet, dat wanneer iemand zulks doet, hij (de kwaaddoener) namens den Soesoehoenan zal worden gevangen genomen en naar de Zuidelijke paseban gevoerd. (Gedateerd) -- het jaartal met "drie" als kop en "vijf" als hals -- 1553. Het zij zoo."

Sedangkan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

"Nawala piagam dari Kangjeng Susuhunan, diberikan pada si Uwa(k) Arya Wiraraja, di Sumedang; dikarenakan mendapatkan surat piagam karena aku pulangkan ke Sumedang; serta aku beri orang, banyaknya 15 (lima belas), yang keluar dari Mataram orang berlima, yang dari Sumedang 10 (sepuluh) orang. Itu aku persaudarakan beserta anak cucunya jangan sampai terjadi perselisihan-perselisihan. Namun jika terjadi juga perselisihan, laksanakanlah di negara kangjeng Susuhunan di Paseban Selatan. Seperti-raksasa-perang-melawan-ratu: 1553; kepala tiga tegak lima. Titi." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun