Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesiapan Manajemen Talenta Nasional dalam Menyungsong Era Bonus Deografi 2030

23 Mei 2024   10:18 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:25 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Alinea.ID Tersedia di https://www.alinea.id/infografis/peluang-bonus-demografi

Kesiapam Manajemen Talenta Nasional dalam Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia sedang berada di ambang pintu era bonus demografi, yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Bonus demografi ini memberikan peluang emas bagi Indonesia untuk memanfaatkan surplus angkatan kerja produktif guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Untuk itu, diperlukan strategi yang komprehensif dalam mengelola potensi sumber daya manusia. Salah satu strategi utama yang sedang diupayakan adalah Manajemen Talenta Nasional (MTN) 2024-2045. Tujuan dari MTN ini adalah memperbaiki ekosistem talenta nasional agar aliran pembinaan dan pengembangan dari pra bibit talenta, bibit talenta, hingga menjadi talenta potensial dan talenta unggul dapat berjalan secara terprogram dan terukur. Artikel ini akan menguraikan tujuan tersebut dalam konteks persiapan Indonesia menghadapi era bonus demografi. Yu Kita Tesisik satu persatu:

Pertama: Pembinaan dan Pengembangan Pra Bibit Talenta; Pra bibit talenta mencakup anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap awal pengenalan potensi diri dan minat bakat. Dalam konteks era bonus demografi, penting untuk memastikan bahwa sejak dini, anak-anak mendapatkan akses pendidikan dan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan kemampuan mereka. Pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada pengembangan bakat serta kurikulum yang adaptif merupakan kunci utama. Program seperti ekstrakurikuler, kompetisi, dan kegiatan yang memicu kreativitas serta inovasi perlu diperbanyak. Dengan demikian, sejak awal, bakat-bakat muda dapat teridentifikasi dan dibimbing menuju pengembangan yang lebih lanjut.

Kedua: Pembinaan dan Pengembangan Bibit Talenta; Bibit talenta adalah individu-individu yang telah menunjukkan potensi dalam bidang tertentu dan memerlukan pembinaan lebih lanjut untuk mengasah kemampuan mereka. Di tahap ini, pendekatan yang lebih terfokus dan intensif diperlukan. Pemerintah dan institusi pendidikan perlu bekerja sama dengan sektor swasta untuk menyediakan beasiswa, pelatihan, dan program mentoring. Penyediaan akses ke teknologi modern dan lingkungan belajar yang kondusif juga sangat penting. Dengan mendukung bibit talenta secara optimal, mereka dapat berkembang menjadi talenta potensial yang siap berkontribusi signifikan pada berbagai sektor industri dan perekonomian.


Ketiga: Pengembangan Talenta Potensial Menjadi Talenta Unggul; Talenta potensial adalah mereka yang telah mencapai tingkat keahlian tertentu dan siap untuk dioptimalkan menjadi talenta unggul. Proses ini memerlukan strategi pengembangan karier yang jelas, peluang pengembangan profesional, dan ekosistem kerja yang mendukung inovasi serta kreativitas. Perusahaan dan organisasi perlu menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi dan memberikan tantangan yang sesuai dengan keahlian individu. Selain itu, penting untuk membangun jaringan kolaborasi dengan institusi internasional untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, talenta potensial dapat berkembang menjadi talenta unggul yang tidak hanya bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global.

Menghadapi era bonus demografi 2030, Manajemen Talenta Nasional (MTN) 2024-2045 memainkan peran krusial dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia agar dapat memanfaatkan peluang ini secara optimal. Dengan memperbaiki ekosistem talenta nasional melalui pembinaan dan pengembangan sejak tahap pra bibit, bibit talenta, hingga menjadi talenta potensial dan unggul, Indonesia dapat mencetak generasi emas yang siap menghadapi tantangan global dan memajukan bangsa. Investasi dalam pendidikan, pelatihan, serta penciptaan lingkungan yang mendukung pengembangan bakat adalah kunci untuk memastikan bahwa bonus demografi ini benar-benar membawa manfaat bagi pembangunan nasional. Wallahu A'lam Bishowab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun