Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyingkap 4 Strategi Pengembangan Budi Utomo: Insprirasi dalam Membangun Talenta Muda Indonesia Emas 2045

21 Mei 2024   01:31 Diperbarui: 21 Mei 2024   01:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Cerdika Tersedia di cerdika.com

Menyingkap 4 Strategi Pengembangan Budi Utomo: Inspirasi  dalam Membangun Talenta Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Ahmad Rusdiana

Budi Utomo, organisasi pergerakan nasional yang didirikan pada 1908, memainkan peran penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. Pada masa kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo dan dengan dukungan tokoh seperti Douwes Dekker, Budi Utomo memfokuskan diri pada bidang sosial, budaya, dan pendidikan. Kongres pertama di Yogyakarta Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, menghasilkan beberapa strategi pengembangan yang relevan dengan upaya membangun talenta muda menuju Indonesia Emas 2045. Dalam konteks saat ini, mengkaji kembali strategi-strategi tersebut dapat memberikan wawasan berharga dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan global.

Strategi pertama dari hasil kongres Budi Utomo adalah "tidak ada politik dalam organisasi." Fokus ini menekankan pentingnya netralitas dalam menjalankan misi pendidikan dan budaya. 

Dalam konteks Indonesia Emas 2045, semangat ini dapat diterapkan dengan memastikan bahwa pendidikan dan pengembangan talenta muda bebas dari intervensi politik yang dapat mengganggu. Dengan menjaga netralitas, program pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan merata, memungkinkan seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan akses yang sama tanpa diskriminasi politik.


Strategi kedua adalah bahwa target kegiatan Budi Utomo hanya di bidang sosial, budaya, dan pendidikan. Ini mencerminkan pemahaman bahwa untuk membangun bangsa yang kuat, pendidikan harus menjadi prioritas utama. 

Di era modern, penguatan bidang pendidikan perlu dilengkapi dengan teknologi dan inovasi. Investasi dalam STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sangat penting untuk mempersiapkan talenta muda yang kompeten dan siap bersaing di panggung global. Program-program seperti beasiswa, pelatihan vokasional, dan kerjasama dengan industri dapat memperkuat pendidikan dan membuka peluang bagi generasi muda.

Strategi ketiga adalah ruang lingkup Budi Utomo yang terbatas pada Jawa dan Madura. Meskipun ini merupakan pembatasan geografis pada masanya, semangatnya dapat diadaptasi menjadi fokus pada pengembangan lokal sebelum menyebar secara nasional. 

Dengan membangun pusat-pusat pendidikan unggulan di berbagai daerah, kita dapat menciptakan model pendidikan yang sukses dan kemudian memperluasnya secara nasional. Pendekatan ini memungkinkan pengembangan yang lebih terukur dan sesuai dengan kebutuhan lokal.

Strategi keempat adalah penunjukan Raden Adipati Tirtokoesoemo sebagai kepala pusat Budi Utomo. Kepemimpinan yang kuat dan visioner adalah kunci dalam menjalankan program-program pengembangan talenta muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun