Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru Profesional dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Era Society 5.0

14 Mei 2024   05:30 Diperbarui: 14 Mei 2024   06:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: SMK CMH, tersedia di https://www.google.com/search?

Peran Guru Profesional dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Era Society 5.0

Oleh: Ahmad Rusdiana

Merdeka belajar akan menciptakan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui peningkatan layanan dan akses pendidikan dasar salah satunya adalah upaya pemenuhan maupun perbaikan infrastruktur dan platform teknologi di sekolah dasar. Pendidikan nasional berbasis teknologi dan infrastruktur yang memadai diharapkan dapat menciptakan sekolah dan ataupun kelas masa depan.

Merdeka belajar juga dapat dimaknai dengan kebijakan strategis baik pemerintah maupun swasta dalam mendukung implementasi merdeka belajar, prosedur akreditasi yang dapat beradaptasi, sesuai kebutuhan oraganisasi/lembaga/sekolah, serta pendanaan pendidikan yang efektif dan akuntabel salahsatunya ditandai dengan otonomi satuan pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan. "Selain itu dalam melaksanakan merdeka belajar diperlukan manajemen tata kelola dari semua unsur, baik pemerintah daerah, swasta (industri dll), kepala sekolah, guru dan masyarakat. Melalui manajemen berbasis sekolah diperlukan jiwa kepemimpinan seorang kepala sekolah yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya. Untuk peningkatan sumber daya manusia, baik guru maupun kepala sekolah, diperlukan pembinaan baik lokal maupun internasional yang berkelanjutan sehingga mampu menjawab tantangan dunia industry atau menghadapi era revolusi industry 4.0 dan society 5.0," .

Menghadapi era Society 5.0, dunia pendidikan di Indonesia perlu mengalami perubahan signifikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka dan konsep Merdeka Belajar, peran guru menjadi sangat penting dan harus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Ada tiga solusi utama yang harus ditempuh oleh guru untuk menjadi profesional dalam konteks ini: meminimalkan peran sebagai penyedia materi pembelajaran, menjadi penginspirasi bagi tumbuhnya kreativitas peserta didik, dan berperan sebagai fasilitator, tutor, penginspirasi, serta pembelajar sejati. Berikut ini adalah pembahasan mendalam mengenai tiga solusi tersebut.

Pertama: Meminimalkan Peran sebagai Penyedia Materi Pembelajaran Pada era informasi yang serba digital, peran guru tidak lagi hanya sebagai sumber utama pengetahuan. Dengan akses yang mudah terhadap berbagai sumber belajar melalui internet, guru perlu meminimalkan peran mereka sebagai penyedia materi. Sebagai gantinya, guru profesional harus mampu mengarahkan peserta didik untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara kritis.

Implementasi Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik. Ini termasuk menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan kolaboratif, seperti project-based learning dan problem-based learning, yang menuntut siswa untuk mengeksplorasi dan memahami materi secara mandiri. Guru harus memastikan bahwa peserta didik memiliki keterampilan literasi digital yang baik agar mereka dapat memanfaatkan berbagai sumber daya online dengan efektif dan bertanggung jawab.

Kedua: Menjadi Penginspirasi bagi Tumbuhnya Kreativitas Peserta Didik; Dalam era Society 5.0, kreativitas menjadi salah satu keterampilan yang sangat penting. Guru harus mampu menjadi penginspirasi yang mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif dan inovatif. Ini berarti guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi, eksperimen, dan penerapan ide-ide baru.

Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Guru profesional harus memanfaatkan kebebasan ini untuk mengembangkan program dan aktivitas yang menantang dan menarik, sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan kreativitas siswa. Misalnya, guru bisa mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran untuk membuat simulasi, game edukasi, atau proyek kreatif yang memerlukan pemecahan masalah dan kolaborasi.

Ketiga; Berperan sebagai Fasilitator, Tutor, Penginspirasi, dan Pembelajar Sejati; Guru tidak hanya sebagai fasilitator dan tutor, tetapi juga sebagai penginspirasi dan pembelajar sejati. Sebagai fasilitator, guru profesional harus membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan potensi mereka dengan menyediakan bimbingan dan dukungan yang diperlukan. Sebagai tutor, guru memberikan bantuan individual yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar masing-masing siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun