Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadu Guru Profesional dalam Era Digital: Mewujudkan Pendidikan yang Adil, Terbuka dan Inspiratif Menuju Indonesia Emas 2045

12 Mei 2024   03:16 Diperbarui: 12 Mei 2024   07:20 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: riau go.id. tersedia di https://www.riau.go.id/

Menjadi Guru Profesional dalam Era Digital: Mewujudkan Pendidikan yang Adil, Terbuka, dan Inspiratif Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Ahmad Rusdiana

Saat ini dunia memasuki era digital 5.0. telah banyak mengalami kemajuan di bidang sains dan teknologi. Teknologi digital yang semakin canggih membuat orang mudah melakukan banyak aktifitas digital. Namun kebanyakan Guru yang masih mengajar dengan menggunakan metode lama akan kalah dengan teknologi digital yang membuat peserta didik menjadi malas belajar di kelas dan cenderung memilih teknologi digital sebagai solusinya. Lalu langkah apa yang harus dilakukan oleh guru maupun calon guru agar perannya sebagai komponen utama pendidikan tidak tergantikan oleh robot teknologi? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yuk kita kembali flashback, sebenarnya guru itu siapa, sih?

Guru merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas mendidik, membimbing, melatih, menilai serta mengevaluasi peserta didik. Di era yang serba digital ini, guru harus memiliki kualifikasi yang mumpuni agar peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan. Dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, syarat-syarat menjadi guru profesional di era digital memegang peranan yang sangat penting. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Berbicara Syarat-syarat menjadi guru profesional yang sangat relevan dalam konteks pendidikan di era digital dan konsep Kurikulum Merdeka serta Merdeka Belajar. Mari kita bahas lebih lanjut bagaimana syarat-syarat tersebut dapat memperkuat peran guru dalam menginspirasi peserta didik:

Pertama: Adil: Di era digital dan konsep Kurikulum Merdeka, keadilan menjadi prinsip penting dalam memberikan pendidikan yang merata kepada semua siswa. Guru yang adil akan memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, tanpa memihak pada kelompok tertentu atau mengabaikan perbedaan karakter dan kemampuan siswa.


Kedua Terbuka: Dalam Merdeka Belajar, siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Sebagai guru, menjadi terbuka terhadap pertanyaan, kritik, dan masukan dari siswa akan membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendorong siswa untuk aktif dalam proses belajar.

Ketiga: Bisa Menjadi Contoh Teladan: Di tengah pengaruh teknologi dan informasi yang begitu besar, guru yang menjadi contoh teladan akan memberikan dampak positif yang kuat pada perkembangan moral dan karakter siswa. Dalam Merdeka Belajar, guru menjadi panutan bagi siswa dalam mengembangkan nilai-nilai etika dan kepribadian yang baik.

Keempat Bijaksana: Kemampuan guru dalam mengambil keputusan secara bijaksana sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam proses pembelajaran. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, fleksibilitas dalam menyikapi perubahan dan tantangan menjadi kunci, dan guru yang bijaksana akan mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah.

Kelima Fleksibel: Di era digital dan Merdeka Belajar, setiap siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda-beda. Guru yang fleksibel akan mampu mengadaptasi metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, perkembangan, dan latar belakang siswa. Fleksibilitas ini memungkinkan guru untuk memberikan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi setiap siswa. Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Dalam Kurikulum Merdeka, fleksibilitas menjadi kunci. Guru yang profesional harus mampu menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Ini sesuai dengan syarat ke-5, di mana seorang guru harus fleksibel dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam Merdeka Belajar, peserta didik diberi keleluasaan untuk menentukan jalannya pembelajaran, sehingga guru perlu memiliki keterampilan untuk mengadaptasi diri terhadap berbagai kebutuhan pembelajaran.

Kenam Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan penggunaan teknologi sebagai sarana pembelajaran yang efektif. Guru yang profesional di era digital harus mampu memanfaatkan media pembelajaran digital, sesuai dengan syarat ke-7. Hal ini meliputi kemampuan membuat dan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan relevan dengan perkembangan teknologi, seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan platform-platform digital lainnya. Dalam Merdeka Belajar, teknologi menjadi sarana utama untuk memberikan aksesibilitas pembelajaran yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun