Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karakteristik Guru Profesional dalam ImplementasiKurikulum Merdeka: Membetuk Generasi Penerus yang Berkualitas

11 Mei 2024   23:40 Diperbarui: 11 Mei 2024   23:44 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Direktorat Guru Pendidikan Dasar Tresedia di https://gurudikdas.kemdikbud.go.id

Karakteristik Guru Profesional dalam Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar: Membentuk Generasi Penerus yang Berkualitas"

Oleh: Ahmad Rusdaiana

Guru merupakan komponen pendidikan yang utama. Berbagai komponen pendidikan lainnya, seperti kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya tidak akan berarti apa-apa, jika tidak ada guru yang menerapkan dan menggunakannya. Karena demikian pentingnya seorang guru, telah disepakati bahwa guru merupakan tenaga profesional yang membutuhkan berbagai persyaratan yang menjamin profesinya itu dapat dilaksanakan dengan baik. Persyaratan profesi tersebut terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. 

Dalam era digital seperti yang terjadi saat ini, guru profesional kembali dipertanyatakan persyaratannya. Selain persyaratan-persyaratan formal yang telah dimiliki sebelumnya, ia perlu ditambah dengan persyaratan lainnya yang sesuai. Dengan merujuk berbagai literatur yang otoritatif dalam jumlah yang memadai, serta disajikan secara deskriptif analitis, tulisan ini lebih lanjut memfokuskan pembahasannya pada persyaratan guru profesional yang dibutuhkan di era digital.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, karakteristik guru profesional yang disebutkan di atas menjadi lebih penting dalam memastikan bahwa pendidikan memberikan manfaat yang maksimal bagi setiap siswa.

Pertama Fleksibel: Dalam Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pendekatan pembelajaran yang beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa, fleksibilitas guru menjadi kunci. Guru perlu dapat menyesuaikan metode pengajaran mereka sesuai dengan gaya belajar siswa, serta mampu mengintegrasikan teknologi dan sumber daya yang tersedia dengan baik.

Kedua Bersikap Terbuka: Dalam lingkungan pembelajaran yang mempromosikan keterlibatan aktif siswa dan kolaborasi antara guru dan siswa, sikap terbuka sangatlah penting. Guru perlu membangun hubungan yang kuat dengan siswa, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk pertukaran ide dan pemikiran.

Peka: Dalam merancang Kurikulum Merdeka yang menempatkan penekanan pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional, guru harus peka terhadap kebutuhan dan perasaan siswa. Kemampuan untuk membaca sinyal non-verbal dan memberikan respons yang sesuai akan membantu guru untuk lebih efektif dalam mendukung perkembangan siswa secara holistik.

Ketiga Tekun: Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menuntut guru untuk menjadi fasilitator belajar yang aktif, ketekunan menjadi kualitas yang sangat berharga. Guru harus siap untuk meluangkan waktu dan usaha ekstra untuk mempersiapkan pembelajaran yang menarik dan bermakna, serta memberikan umpan balik yang konstruktif kepada setiap siswa.

Keempat Realistis: Meskipun Kurikulum Merdeka menetapkan standar yang ambisius untuk pembelajaran, guru perlu memiliki pandangan realistis tentang kemampuan dan kebutuhan individu siswa mereka. Ini membutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh siswa dan mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.

Kelima Melihat Ke Depan: Dalam menghadapi tuntutan yang terus berkembang dari dunia yang terus berubah, guru perlu memiliki pandangan yang progresif dan melihat jauh ke depan. Mereka harus mempersiapkan siswa untuk masa depan yang tidak pasti dengan mengembangkan keterampilan yang relevan dan mempromosikan pemikiran kritis, kreativitas, dan ketangguhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun