Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Generasi Berkarakter: Pemikiran Kihajar Dewantara dalam Konteks Globalisasi

6 Mei 2024   07:39 Diperbarui: 6 Mei 2024   14:01 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. TK Tresna Bhati 5 Mei 204

Membangun Generasi Berkarakter: Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara dalam Konteks Era Globalisasi

Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama dalam membentuk generasi yang berkualitas, tidak hanya dari segi akademik, tetapi juga karakter. Namun, dalam perkembangannya, fokus pada pencapaian akademik sering kali menggeser perhatian terhadap pembentukan karakter siswa. Hal ini menimbulkan dampak negatif, seperti meningkatnya kasus perundungan di lingkungan pendidikan. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk kembali mengangkat nilai-nilai pendidikan yang ditanamkan oleh Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara.

Pertama: Pengembangan Karakter sejak usia dini merupakan aspek yang sangat penting dalam pendidikan. Hal ini berkaitan erat dengan pembentukan kepribadian, moral, dan etika peserta didik. Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pembentukan karakter ini sebagai landasan utama dalam pendidikan. Karakter yang baik akan membantu peserta didik dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pengembangan karakter tidak hanya mengenai moralitas dan etika, tetapi juga keterampilan sosial, kepemimpinan, ketahanan diri, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Dengan karakter yang baik, peserta didik akan mampu menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

Kedua: Pembentukan Kebebasan Berpikir sejak usia didi merupakan salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam pendidikan ala Ki Hajar Dewantara. Pembentukan kebebasan berpikir ini tidak hanya berarti memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk berpendapat, tetapi juga mengajarkan mereka untuk kritis dan analitis dalam menyikapi berbagai informasi. Dengan memiliki kebebasan berpikir yang baik, peserta didik akan mampu mengembangkan ide-ide baru, mengeksplorasi berbagai sudut pandang, dan menjadi individu yang mandiri dalam berpikir. Kebebasan berpikir juga memungkinkan peserta didik untuk lebih terbuka terhadap perbedaan dan menghargai keragaman pendapat.

Ketiga: Penghargaan Terhadap Budaya Salah satu nilai penting dalam pendidikan ala Ki Hajar Dewantara adalah penghargaan terhadap budaya lokal. Hal ini sejalan dengan filosofi beliau yang menganggap budaya dan tradisi lokal sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas bangsa. Dengan menghargai budaya lokal, peserta didik akan lebih memahami dan mencintai warisan budaya nenek moyang mereka. Penghargaan terhadap budaya juga membantu peserta didik untuk memahami nilai-nilai, norma, dan etika yang berlaku dalam masyarakat tempat mereka tinggal. Hal ini juga akan membantu dalam menjaga keberagaman budaya dan mencegah terjadinya homogenisasi budaya yang dapat mengancam keberlangsungan keberagaman budaya di Indonesia.

Dengan memperkuat dan mengintegrasikan ketiga nilai di atas dalam sistem pendidikan, diharapkan dapat diciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik, bebas berpikir, dan menghargai budaya. Hal ini akan membantu dalam membentuk masyarakat yang lebih harmonis, inklusif, dan berdaya saing di era globalisasi saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun