Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Merajut Budaya Lewat AI: Inovasi Pembelajaran Bermakna di PAUD

27 September 2025   06:33 Diperbarui: 27 September 2025   07:01 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Sri Rahayu, Guru Taman Bermain Mutiara Desa Plosojenar Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo

sites.google.com/admin.paud.belajar.id/sri-rahayu/workshop merdeka belajar
sites.google.com/admin.paud.belajar.id/sri-rahayu/workshop merdeka belajar

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis best practice dengan judul "Menggenggam Gawai, Merajut Budaya: Integrasi Artificial Intelligence dan Reog untuk Pembelajaran Bermakna di PAUD". Karya tulis ini disusun sebagai bentuk refleksi dan praktik baik penulis dalam melaksanakan inovasi pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Penulis berupaya untuk menghadirkan solusi atas tantangan penggunaan gawai pada anak usia dini, sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya lokal melalui integrasi teknologi Artificial Intelligence dan seni budaya Reog Ponorogo. Penyusunan karya tulis ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  • Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya.
  • SLCC PGRI Kabupaten Ponorogo dan PGRI Kecamatan Kauman.
  • Kepala sekolah dan rekan sejawat yang telah memberikan dukungan, motivasi, serta ruang untuk berinovasi.
  • Orang tua peserta didik yang dengan penuh semangat turut serta dalam mendampingi anak selama proses pembelajaran berlangsung.
  • Anak-anak didik yang menjadi inspirasi utama dalam setiap langkah inovasi pembelajaran.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan karya tulis ini di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat, tidak hanya bagi penulis sendiri, tetapi juga bagi rekan sejawat, orang tua, serta seluruh pemerhati pendidikan anak usia dini.

Abstrak

Perkembangan teknologi digital membawa tantangan besar bagi anak usia dini, khususnya dalam penggunaan gawai yang cenderung pasif seperti menonton video atau bermain gim daring. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran orang tua terhadap dampak negatif pada interaksi sosial, kreativitas, dan perkembangan anak. Di sisi lain, terdapat kebutuhan untuk menanamkan nilai-nilai budaya lokal sejak dini, salah satunya Reog Ponorogo sebagai warisan budaya yang sarat makna.

Best practice ini menawarkan inovasi pembelajaran berbasis Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi dengan budaya Reog untuk mengubah penggunaan gawai dari pasif menjadi aktif, kreatif, dan edukatif. Melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pendampingan orang tua, hingga diseminasi praktik baik, anak-anak diajak membuat topeng Reog dari bahan alam, menirukan gerak dasar Reog, serta memanfaatkan aplikasi Craiyon AI untuk menghasilkan gambar dan Pixverse untuk menghidupkan gambar menjadi animasi. Inovasi ini berlandaskan prinsip Mindful Learning (kesadaran dalam menggunakan gawai), Meaningful Learning (keterhubungan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan budaya), serta Joyful Learning (kegembiraan anak dalam berkarya).

Hasil kegiatan menunjukkan adanya perubahan positif: anak mampu menggunakan gawai secara lebih produktif, orang tua terlibat aktif dalam mendampingi pembelajaran, guru memperoleh pengalaman baru dalam mengintegrasikan teknologi dan budaya, serta budaya Reog kembali dikenalkan dengan cara yang sesuai perkembangan anak. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya menjawab keresahan terhadap ketergantungan gawai, tetapi juga menjadi model pembelajaran yang berkelanjutan dalam membangun generasi yang melek teknologi sekaligus cinta budaya.

Kata kunci: PAUD, Artificial Intelligence, Reog, Mindful Learning, Meaningful Learning, Joyful Learning.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun