Hari Rabu, 20 Agustus 2025, pagi itu terasa berbeda. Udara masih menyisakan kesejukan setelah semalam hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Ngebel, Ponorogo. Embun pagi masih menempel di dedaunan, sementara suasana desa begitu tenang dan menenangkan hati.
Sebelum berangkat menuju sekolah TK Dharma Wanita Desa Sempu untuk melaksanakan kegiatan KPM, saya menyempatkan diri mencari sarapan. Perjalanan membawa saya ke pasar desa Ngebel, tempat berbagai aktivitas warga mulai menggeliat. Aroma masakan khas warung sederhana menyambut langkah saya, hingga pandangan saya tertuju pada sebuah warung nasi pecel dan nasi sayur di sudut pasar.
Obrolan Hangat dengan Pemilik Warung
Ketika masuk ke warung, saya langsung disapa hangat oleh ibu pemilik warung.
"Mas, sampean KKN ya?" tanyanya ramah.
"Nggih, Bu. Kulo KKN dari INSURI Ponorogo," jawab saya sambil tersenyum.
"Owalah... manggon ne ngendi?" lanjutnya.
"Posko kulo di Desa Sempu, Bu," jawab saya.
Percakapan sederhana itu seakan mengalir begitu hangat. Ada rasa kedekatan yang tercipta meski baru pertama kali berjumpa. Beginilah keramahan masyarakat desa, membuat siapa pun yang datang merasa diterima seperti keluarga.
Nasi Pecel, Teman Sejuknya Pagi Pegunungan