Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Antara Bayangan dan Kenyataan: Perjalanan Hidup di Usia Dewasa

19 Agustus 2025   08:42 Diperbarui: 19 Agustus 2025   08:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Screenshot di Instagram milik saya

Setiap orang pasti pernah membayangkan seperti apa kehidupannya saat dewasa. Begitu pula denganku. Semasa masih menempuh pendidikan di MA Darul Huda Mayak Ponorogo, aku sering berangan-angan bahwa ketika usia menginjak 20 tahun ke atas, hidup akan berubah drastis: memiliki pekerjaan tetap, berpenghasilan besar, dan bahkan sudah menikah. Gambaran itu terasa begitu indah, seakan-akan jalan menuju masa depan lurus tanpa hambatan.

Dokumentasi Pribadi/Kelompok 1 dan Kelompok 2 KPM INSURI Ponorogo 2025
Dokumentasi Pribadi/Kelompok 1 dan Kelompok 2 KPM INSURI Ponorogo 2025

Namun, realitas berkata lain. Kini, ketika usia sudah melewati batas dua puluh tahun, aku masih berada dalam dunia pendidikan kuliah semester tujuh. Rutinitas kuliah masih terus berjalan, diiringi dengan kesibukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM). Waktu dan tenaga banyak tersita untuk kegiatan akademik dan pengabdian, sehingga bayangan pekerjaan tetap dengan gaji besar masih belum bisa sepenuhnya digapai.

Pekerjaan sebagai guru yang seharusnya menjadi jalan awal karierku pun sementara waktu harus cuti. Sementara itu, aku berusaha mencari jalan lain untuk tetap produktif. Salah satunya adalah menulis di Kompasiana. Dari sana, aku mendapat penghasilan sampingan yang cukup lumayan. Meski belum sebesar yang pernah kubayangkan dulu, setidaknya hal itu mampu memberikan rasa bangga dan motivasi untuk terus berkarya.

Bayangan semasa remaja seringkali tidak sejalan dengan kenyataan ketika dewasa. Hidup ternyata bukanlah jalur lurus yang sederhana, melainkan penuh belokan, jalan terjal, bahkan kadang menuntut kesabaran lebih. Namun, bukan berarti kenyataan ini harus membuat kita menyerah. Justru dari sinilah kita belajar bahwa setiap proses memiliki nilai.

Dulu, aku ingin segera bekerja dan menikah di usia muda. Kini, aku menyadari bahwa tidak ada yang salah jika jalan hidupku berbeda dari bayangan. Setiap orang punya waktunya masing-masing. Selama masih berusaha, berdoa, dan berjuang, masa depan itu akan tiba pada waktunya.

Pada akhirnya, hidup bukan hanya soal mencapai bayangan masa lalu, melainkan bagaimana kita menjalaninya dengan ikhlas, berusaha sebaik mungkin, dan mengambil pelajaran dari setiap langkah. Saat ini, meskipun masih berstatus mahasiswa dan menjalani pekerjaan sampingan, aku tetap percaya bahwa masa depan yang dulu kuimpikan perlahan akan terwujud.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun