Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Menuju Kurikulum Nasional yang Berpihak pada Murid

20 Maret 2024   09:19 Diperbarui: 20 Maret 2024   09:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi murid PAUD/Foto: Khairul/detikcom/detik.com

smkbinabanua.sch.id
smkbinabanua.sch.id

Sejak diperkenalkan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menggelar berbagai upaya sosialisasi terkait Kurikulum Merdeka kepada berbagai pihak, termasuk guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. Melalui platform digital seperti Pusat Kurikulum dan Pembelajaran serta Guru Belajar dan Berbagi, beragam modul dan pelatihan telah disediakan guna membantu pendidik memahami serta menerapkan kurikulum ini dengan baik. Dalam rangka memperluas pemahaman terkait Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek mengadakan berbagai kegiatan sosialisasi yang melibatkan para pendidik secara langsung. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep, tujuan, dan metode pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Selain itu, platform digital seperti Pusat Kurikulum dan Pembelajaran dan Guru Belajar dan Berbagi telah dijadikan sarana untuk menyediakan berbagai sumber daya pendukung, seperti modul, panduan, dan pelatihan online. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi pendidik dalam mempelajari dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran mereka. Dengan adanya upaya sosialisasi yang intensif dan penyediaan sumber daya pendukung melalui platform digital, diharapkan para pendidik dapat lebih siap dan mampu untuk mengadopsi Kurikulum Merdeka secara efektif dalam praktik pembelajaran mereka. Dengan demikian, diharapkan tercipta lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis, inklusif, dan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman serta kebutuhan peserta didik.

Perubahan Signifikan 

syarat dan cara daftar Kurikulum Merdeka.(website Kemendikbud)/kompas.com
syarat dan cara daftar Kurikulum Merdeka.(website Kemendikbud)/kompas.com

Kurikulum Merdeka menghadirkan sejumlah perubahan signifikan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, yang antara lain meliputi:

  • Pemfokusan pada Materi Esensial: Kurikulum ini bertujuan untuk meminimalisir pembelajaran yang bersifat hafalan dan lebih memusatkan perhatian pada pemahaman konsep secara mendalam. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan analisis dan penerapan konsep pada konteks kehidupan nyata.
  • Pembelajaran Berbasis Projek: Salah satu aspek penting dari Kurikulum Merdeka adalah pengenalan pembelajaran berbasis projek. Melalui pendekatan ini, peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar melalui proyek-proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Pendekatan ini membantu meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran serta mempromosikan pemecahan masalah dan kreativitas.
  •  Pengembangan Profil Pelajar Pancasila: Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan karakter dan soft skills yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Aspek ini meliputi pengembangan sikap gotong royong, kreativitas, kemampuan berpikir kritis, serta nilai-nilai moral dan etika yang kuat. Hal ini bertujuan untuk membentuk peserta didik yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga berkarakter dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
  • Pembelajaran yang Fleksibel: Salah satu fitur utama dari Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitasnya. Kurikulum ini memberikan keleluasaan kepada guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan peserta didik mereka. Pendekatan ini memungkinkan adanya variasi dalam pembelajaran sehingga dapat lebih efektif dan relevan bagi setiap peserta didik.

Dengan demikian, Kurikulum Merdeka tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, tetapi juga untuk membentuk peserta didik yang memiliki pemahaman yang mendalam, keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman, serta karakter yang kuat dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Penerapan di Lapangan 

lpmpaceh.kemdikbud.go.id/Anindito Aditomo
lpmpaceh.kemdikbud.go.id/Anindito Aditomo

Menurut Anindito, proses implementasi Kurikulum Merdeka dimulai secara bertahap sejak tahun 2020. Kurikulum ini diujicobakan pada 3.000 sekolah di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Selanjutnya, pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka pendaftaran untuk implementasi Kurikulum Merdeka kepada setiap satuan pendidikan. Sebanyak 140.000 satuan pendidikan secara sukarela mendaftar untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

Untuk tahun 2023, Kemendikbudristek kembali membuka pendaftaran yang menarik minat 160 ribu satuan pendidikan. Dengan demikian, secara total, lebih dari 300 ribu satuan pendidikan telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Anindito juga menyampaikan bahwa sebelum Kurikulum Merdeka dijadikan kurikulum nasional, data menunjukkan bahwa penerimaan terhadap Kurikulum Merdeka sangat baik oleh satuan pendidikan. Hal ini mencerminkan tingginya minat dan dukungan dari para pelaku pendidikan terhadap konsep dan implementasi Kurikulum Merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun