Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menjaga Benteng Demokrasi: Prioritaskan Kesehatan Petugas KPPS di Pemilu 2024

13 Februari 2024   21:16 Diperbarui: 13 Februari 2024   21:21 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bbc.com/Pekerja melakukan pengepakan logistik pemilu di gudang logistik pemilu KPU Kota Bandar Lampung

Pemilihan umum tahun 2024 semakin mendekat, namun suasana duka menyelimuti perhelatan demokrasi ini. Kabar duka tentang meninggalnya sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akibat kelelahan dan penyakit kembali menghantui publik. 

Tragedi ini memberikan peringatan yang menggugah akan pentingnya menjaga kesehatan para pahlawan demokrasi ini, yang bertugas mengawal dan melaksanakan proses demokrasi dengan penuh dedikasi. Kejadian ini menyoroti perlunya perhatian ekstra terhadap kondisi kesehatan para petugas KPPS, yang seringkali harus bekerja dalam kondisi yang keras dan melelahkan selama proses pemilihan umum berlangsung. 

Perlu dipahami dengan sungguh-sungguh bahwa keselamatan dan kesejahteraan para petugas KPPS adalah tanggung jawab bersama, yang memerlukan tindakan preventif dan perhatian yang serius dari semua pihak terkait, termasuk penyelenggara pemilu, pemerintah, dan masyarakat luas. 

Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa para petugas KPPS memiliki kondisi kerja yang aman dan mendukung serta mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai. Melalui kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan para pahlawan demokrasi ini, diharapkan tragedi serupa dapat dicegah di masa mendatang, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar dan tanpa korban yang tidak perlu.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), dalam Pemilihan Presiden tahun 2019, terdapat 894 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia. Faktor kelelahan, kurangnya istirahat yang memadai, dan penyakit bawaan menjadi penyebab utama dari kejadian tersebut. 

Dengan mendekati Pemilihan Umum tahun 2024, adalah sangat penting untuk memberikan prioritas yang tinggi terhadap kesehatan para petugas KPPS, guna mencegah terulangnya tragedi serupa. Melalui langkah-langkah pencegahan yang efektif dan perhatian yang mendalam terhadap kondisi kesehatan mereka, diharapkan risiko kejadian yang tidak diinginkan dapat diminimalisir. 

Dalam konteks ini, perlu dilakukan upaya-upaya konkret untuk memastikan bahwa para petugas KPPS diberikan akses terhadap istirahat yang cukup, perawatan medis yang sesuai, dan dukungan psikologis yang dibutuhkan selama dan setelah proses pemungutan suara berlangsung. Dengan demikian, diharapkan Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan lancar dan tanpa mengorbankan nyawa para pahlawan demokrasi yang berjuang untuk menyelenggarakan proses demokrasi dengan penuh dedikasi. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan petugas KPPS: 

Persiapan Matang 

rri.co.id
rri.co.id

1. Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu melakukan pemetaan kesehatan terhadap para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dengan tujuan mengidentifikasi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa para petugas KPPS yang bertugas dalam Pemilu 2024 memiliki kondisi kesehatan yang memadai dan dapat melakukan tugas mereka dengan baik. 

Dengan melakukan pemetaan kesehatan, KPU dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan tentang kondisi kesehatan para petugas KPPS, termasuk riwayat penyakit yang mungkin dimiliki. Hal ini memungkinkan KPU untuk memberikan perhatian khusus kepada mereka yang rentan terhadap risiko kelelahan atau komplikasi kesehatan lainnya selama proses pemungutan suara berlangsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun