Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Legenda Gunung Arjuno: Peringatan dari Pasar Setan dan Keindahan Seruling Gamelan

14 Desember 2023   08:14 Diperbarui: 14 Desember 2023   08:22 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana.com -Gunung Arjuno, yang terletak di wilayah Jawa Timur, menarik minat para pecinta petualangan dan keindahan alam. Dengan ketinggian mencapai 3.339 meter di atas permukaan laut, gunung ini menjadi pilihan yang menarik bagi para pendaki sebagai gunung tertinggi kedua di Jawa Timur, Malang, dan Pasuruan, menjadikannya destinasi pendakian yang populer dengan berbagai jalur yang beragam.

Tetapi, Gunung Arjuno tidak hanya mempesona dengan keindahan alamnya. Sebaliknya, gunung ini juga menyiratkan atmosfer misterius yang kadang membuat para pendaki merasakan sensasi tak terduga. Pesona misterius ini semakin diperkuat oleh keberadaan situs-situs bersejarah dan jejak-jejak masa lalu yang tersebar di sepanjang perjalanan gunung. Gunung Arjuno Welirang, sebutan untuk puncak yang dikenal sebagai gunung Welirang, memberikan dimensi misi tambahan kepada pesona gunung ini.

 Gunung Arjuno tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam yang memukau, tetapi juga terkenal karena reputasinya sebagai gunung yang diyakini memiliki aura mistis dan keramat. Keberadaan misteri yang mengelilingi gunung ini menjadikannya daya tarik tersendiri bagi para pencari petualangan yang juga tertarik pada sejarah kerajaan Majapahit. Adanya petilasan dan jejak sejarah di Gunung Arjuno memberikan pengalaman yang unik bagi para pendaki yang ingin lebih dalam memahami misteri dan kisah di balik keindahan alamnya.

Pinterest.com/nypl 
Pinterest.com/nypl 

A. Suara Gamelan 

Menurut keyakinan yang dianut oleh masyarakat setempat, suara gamelan yang terdengar di Gunung Arjuno diartikan sebagai pertanda akan diadakannya acara ngunduh mantu bangsa jin. Ngunduh mantu sendiri adalah upacara pernikahan yang merupakan bagian dari budaya Jawa, di mana pengantin pria menjemput pengantin wanita ke rumah orang tua mereka setelah melangsungkan pernikahan.

Gamelan yang terdengar biasanya mengisi kawasan sekitar puncak gunung, khususnya di wilayah Candi Pura Manik Muka. Candi Pura Manik Muka sendiri merupakan salah satu situs candi Hindu yang terletak di Gunung Arjuno. Candi ini diyakini sebagai tempat di mana Dewi Sri, dewi kesuburan dalam kepercayaan Hindu, bersemayam.

Reaksi para pendaki yang mendengar suara gamelan biasanya dicirikan oleh rasa ketakutan yang mendalam, mendorong mereka untuk segera meninggalkan puncak gunung. Keyakinan yang beredar di kalangan mereka adalah bahwa jika mereka bertahan di gunung setelah mendengar suara tersebut, mereka mungkin menghadapi nasib yang tidak menguntungkan, seperti tersesat, diusik makhluk halus, atau bahkan menghadapi risiko kehilangan nyawa,

 Hingga kini, misteri di seputar suara gamelan di Gunung Arjuno tetap menjadi teka-teki yang belum terpecahkan. Beberapa teori telah diajukan dalam upaya menjelaskan fenomena ini, di antaranya terdapat teori ilmiah dan teori mistis.

Teori ilmiah menjelaskan bahwa suara gamelan yang terdengar sebenarnya merupakan hasil dari fenomena alam, di mana gesekan antar batuan di gunung menghasilkan suara khas. Suara ini kemungkinan mirip dengan suara gamelan, terutama saat kondisi cuaca cerah dan angin bertiup dengan kencang.

Teori mistis mengklaim bahwa suara gamelan yang terdengar memang berasal dari bangsa jin. Dalam kepercayaan ini, bangsa jin diyakini memiliki kemampuan untuk memainkan gamelan dan mengadakan acara pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun