Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidup Baru Rita

20 November 2018   16:30 Diperbarui: 20 November 2018   16:32 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak seperti biasanya selepas selesai bekerja, Rita akan segera duduk di teras depan dan menikmati teh hangat serta gorengan yang dia beli di jalan. Sore ini dia bersegera mandi untuk pergi berjalan. Sekedar menghilangkan bad moodnya terhadap Tristan. Ah Tristan. Kenapa nama itu kembali menghantuinya. 

Sudah dua bulan semenjak terakhir mereka berpisah tak satupun pesan saling mereka sampaikan, baik lewat WA, SMS maupun vid call. Bagi Rita itu pertanda semua sudah berakhir walau dia tahu hatinya tak bisa jauh dari keinginan untuk tetap berteman. 

Sekedar sambil menuggu masa dan rasa itu hilang. Ah , apa itu berarti sebetulnya Rita masih mengharapkan Tristan? Atau sekedar menuggu Tuhan yang diatas sana yang Maha Pembolak-balik hati manusia ini bekerja ? Ah, biarlah itu menjadi rahasia antara Rita dan Tuhannya.

Dikendarainya sepeda motor keliling Simpang Delapan di kotanya. Ada beragam event di tengah-tengahnya. Tampak juga beberapa pedagang menjajakan barang yang dijual, mie goreng, sio may, bakso, cimol, kacang rebus, aneka cake, aneka roti dan juga aneka minuman. Rita hanya tersenyum ketika para penjual itu menawarinya. 

Dia telah parkirkann sepeda motornya di ujung gang. Perlahan kakinya ringan menuju ke kerumunan orang. Dilihatnya ada seorang artis terkenal yang sedang berbincang dengan seorang penyanyi di panggung. Artis ini diminta menyanyi dan dia bersedia. Mata artis ini mencari-cari penonton untuk di ajak naik ke panggung.

" Ya, itu gadis cantik berambut panjang, berbaju ungu dan bersepatu putih. Ayo kemari, temani saya menyanyi ya ?", semua pandangan mata ke arah satu titik. Dan itu adalah Rita . Rita agak  terperanjat ketika seolah dia diberi jalan menuju ke panggung. Perlahan dan pasti dia menapaki tangga kecil menuju ke stage bersama penyanyi itu. Laki-laki tampan, sangat rupawan dan juga memberikan tanganya ke Rita untuk membantu Rita naik ke panggung yang tersedia.

" Siapa namamu ? Kamu cantik sekali? "

" Aku Rita Wulandari, Panggil saja Rita". Maka musik pun mengalun mengiringi Rita dan Artis itu menyanyikan lagu " Kala Cinta Menggoda " yang dulu sering dinyanyikan Chrisye . Sebuah lagu yang sangat romantis . Ada beberapa bait yang mewakili perasaan Rita ketika menyanyi sehingga seolah bayangan Tristan malahan kembali terngiang di matanya.

Selesai satu lagu, disambung lagu ke dua oleh penonton yang lain. Rita mengundurkan diri sambil mengucapkan terima kasih. Hatinya menjadi sedikit galau. Dia datang ke sana untuk menghilangkan bad moodnya malah mendapat suguhan lagu yang membuat dia galau berat.

Musik masih mengalun merdu ketika Rita duduk di bawah pohon sambil menikmati makanan yang dia beli. Jagung hangat, es cincau dan juga kacang rebus. Rita tidak begitu suka jajan instan. Kesehatan badan itu pertimbangannya. Hentakan musik membuat hati Rita agak riang, beatnya membuat kakinya ingin bergoyang. Ah, Rita jadi ingat hobinya di waktu kecil. Bukannya dia suka menari. Dia ingin menghabiskan waktu luangnya dengan hal -hal positif.

Angin sore menyentuh rambut Rita yang sebahu. Helai demi helai nya diterbangkan bahkan sampai menutup sebagian wajahnya. Sejuknya menyentuh kulitnya yang masih ranum, segar dan harum sabun mandi. Rita tak suka memakai parfum berlebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun