Mohon tunggu...
Hiam
Hiam Mohon Tunggu... -

berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Money

Pedagang Daging Mogok Jualan, Konsumen Pun Kena Imbasnya! Kartel Dagingkah yang Bermain?

11 Agustus 2015   14:02 Diperbarui: 11 Agustus 2015   14:11 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/10/090690536/pedagang-daging-sapi-mogok-menteri-gobel-ada-penghasut

siang itu seperti biasa, saat memasuki jam istirahat waktunya memesan makanan untuk menambah energi yang sudah mulai low, dan seperti biasa juga menu yang dipesan adalah menu yang memang ada di kantin kantor, yang memang itu lagi, lagi-lagi itu.

siang itu akhirnya dipilihlah menu SATE KAMBING sebagai menu santap siang penambang energi, gagang telpon pun diangkat, di dial lah nomor extension kantin kantor, dan tersambung kepada siapa saja yang paling dekat dengan telpon yang ada di kantin. tanpa basa-basi lagi langsung ke tujuan karena memang perut sudah keroncongan, pesen SATE KAMBING bumbu kecap plus irisan cabe biar pedes dan pedangan sate pun langsung dengan sigap menjawab, "maaf sate kambing kosong, pedagang dagingnya pada mogok, jadi tidak sate kambing". Jederrrrr....bayang bayang sate kambing yang sedari tadi berputar putar di kepala yang sudah di proses ke perut yang keroncongan pun menjadi kecewa, wah ini sudah tidak bener. kami konsumen pun terkena imbas pedangan daging yang mogok jualan.

http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/10/090690536/pedagang-daging-sapi-mogok-menteri-gobel-ada-penghasut

karena kejadian tersebut tergelitiklah pengen tahu, sebenarnya kenapa ko bisa pedagang daging pada mogok, dan setelah secara tidak sengaja melihat kilasan berita di TV, berita di media online, akhirnya sedikit demi sedikit tahu kenapa pedagang daging yang selama ini menjadi tulang punggung dikeluarganya, dan juga tulang punggung pemasok daging bari pencinta makanan olahan daging sampai mogok jualan, ternyata oh ternyata harga daging sedang membumbung tinggi, seperti yang dikutip dari detik.com, dalam dialog dengan Mendag Rahmat Gobel salah satu pedagang di pasar kramat jati Yusuf mengungkapkan "Harga daging sapi sekarang adalah Rp 140.000/kg‎. Saat menjelang lebaran Idul Fitri, harga daging adalah Rp 130.000/kg dan sebelumnya harga cukup stabil di level Rp 100.000/kg. Menurutnya, bila memang impor dirasa kurang, maka lebih baik pemerintah menambah kuota impor. Karena kondisi memang akan semakin sulit nantinya, bila mogok para pedagang masih terus berlanjut."Sapi ini sudah nggak ada. Sudah langka. Kalau pemerintah enggak nurunin dari Australia, kalau enggak nambah kuota lagi. Sudah bahaya ini," tukasnya.

Namun Mendag seperti yang di wartakan oleh tempo.co dalam dialog di tempat yang sama Pasar Induk Kramat Jati mengungkapkan bahwa Pedagang sapi yang mogok berjualan tidak semata-mata atas inisiatif mereka. Gobel menengarai ada pihak tak bertanggung jawab yang menghasut pedagang supaya mogok. "Ini jelas mengganggu ekonomi kita." Mahalnya harga daging di pasaran, ucap Gobel, juga karena adanya permainan segelintir orang yang sengaja menahan masuknya daging ke pasar. Ini membuat pasokan di pasar langka dan harga menjadi mahal. "Kalau mereka sengaja menahan itu, jelas pidana. Kita akan cari tahu," tutur Gobel.

nah? sebenarnya bagaimana ni kondisi perdagingan di Indonesia, kita tahu selama ini ketergantungan daging australia sangat tinggi, dan kebijakan pengetatan kuota impor sapi ternyata membuat harga daging dipasaran tidak dapat terkontrol, apakah bener seperti dugaan pak Mendag bahwa ini permainan kartel daging, yang merasa terganggu karena kuota impor dagingnya dikurangi sehingga membuat bisnis nya terganggu?? entahlah itu domainnya pihak kepolisian jika memang itu benar.

yang jelas pemerintah juga tidak bisa lepas tangan dengan semua yang terjadi ini, jika memang benar mengetatkan impor daging untuk memajukan peternakan sapi di Indonesia, ayo bantu para peternak Indonesia, sehingga dapat memenuhi kebutuhan daging nasional dan tidak lagi tergantung dengan sapi australia

salam sate, salam sop daging :)

#SavePedagangDaging #SaveKonsumenDaging

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun