Mohon tunggu...
Shoofi Arini
Shoofi Arini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kualitas yang (Ada) Identitas atau Kuantitas Tak Beridentitas

26 April 2017   01:17 Diperbarui: 26 April 2017   11:00 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap tahun bahkan sampai tiga kali dalam setahun suatu lembaga pendidikan tinggi (Universitas, Institut, ataupun Sekoalah tinggi) di tanah merah putih ini berlomba – lomba dalam menghasilkan produknya dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya, yang berupa wisudawan dan wisudawati. Entah terlintas atau tidak dalam benak fikiran setiap lulusan tentang apa yang akan dilakukan setelah dirinya dinobatkan menjadi diplomat atau sarjana, bisa dibilang dengan bahasa ngetrennya POKOK E LULUS(Bahasa Jawa). Nah, disinilah lembaga pendidikan tinggi akan menunjukkan perbedaan dalam mencetak produk yang dihasilkannya. Adakala produk yang dihasilkan dari setiap perguruan tinggi itu lebig diperhatikan dalam mementingkan segi kualitasnya bukan hanya sekedar kuantitasnya saja.

Dari dua hal tersebut akhirnya akan memiliki sebuah keuntungan masing – masing untuk lembaga pendidikan tinggi di tanah air kitaini. Menurut kawan-kawan lebih penting mana sarjana yang hanya berkualitas atau hanya sekedar kuanttitas?

Dua kata ini sudah pasti memiliki sebuah gerbang akhir yang sama, tetapi makna yang dimilikinya sangat bertolak belakang dari apa yang dijalankanya. Menurut pengertian yang saya kutip dari situs wikipedia, kualitas ialah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Istilah ini lebih sering digunakan pada bidang bisnis, teknis dan lain sebagainya. Ukuran dari sebuah kualitas ialah di saat ukuran tersebut dinilai oleh baik atau buruknya sesuatu. Jika ada sebuah perusahaan yang menghasilkan produk buruk, maka kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu ialah buruk. Itulah standard yang ditentukan oleh sebuah kualitas. Sedangkan untuk kuantitas, situs artikata.com memberikan arti dari kata kuantias, yakni banyaknya atau jumlah.

Kualitas suatu lulusan itu seperti sebuah teori ekonomi. Ketika lulusan itu berkualitas maka daya belinya akan jauh lebih tinggi meskipun sedikit, daripada yang berkuantitas itu daya belinya akan rendah karena sudah banyak barang yang diperjual belikan dipasaran.

Berbeda halnya dengan kualitas yang memiliki standard ukuran baik atau buruk. Sedangkan kuantitas lebih terarah pada jumlah sesuatu. Jika sebuah perusahaan mampu menghasilkan produksi yang banyak, maka itu disebut sebagai kuantitas. Suatu lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan sarjana – sarjana yang berdasrkan kuantitas atau jumlah banyaknya mahasiswa yang disarjanakan

mungkin hanya menambah jumlah barisan – barisan pengangguran karena esensi dari mutu yang tidak diperhatikan. Mengingat semakin terbukanya ruang gerak antar Negara di dunia bahkan tidak ada batas yang tampak, sehingga membuat ketatnya presentase persaingan dalam mencari pekerjaan. Jika dilihat dari jumlah pengangguran di tanah air kita.

Menurut Wakil Ketua Umum Bidang Tenaga Kerja Kadin Benny Soetrisno, saat ini jumlahpengangguranmencapai 7,4 juta orang. Kalau enggak salah Agustus 2014 jumlahnya 7,4 juta orang, tahun lalu itu 7,9 juta orang, Februari 2014 menurun 7,1 juta orang tapi Agsustus 2014 malah naik 7,4 juta orang," ucapnya saat ditemui di HotelAryaduta, Selasa (2/12/2014).. Tapi di sisi lain kuantitas ini memberikan dampak postif bagi sebuah lembaga pendidikan tinggi tersebut. Ketika lembaga pendidikan dapat  memproduk sarjana secara banyak dalam data stastik akan memberikan kesimpulan yang bagus, seperti lembaga pendikan tinggi disuatu daerah yang dari tahun ke tahun lulusannnya mengalami peningkatan dan telah mencetak ribuan sarjana. Tetapi jika suatu lembaga pendidikan tinggi itu yang memperhatikan kualitas yang dihasilkan. Maka nantinya akan memberikan lulusan-lusan sarjana yang bermutu dan memiliki daya kompetensi yang tinggi. Akan tetapi menghasilkan yang berkulaitas bukanlah hal yang mudah juga, Ini sesuai dengan teori tentang kualiatas dan kuantitas, bahwaketika kualitas ditingkatkan maka kuantitas harus dikorbankan, sebaliknya jika kuantitas diperbanyak maka kualitas menjadi menurun.

Melihat Adanya 852.093 siswa tingkat SMA dan sederajat di seluruh Indonesia yang telah mendaftarkan diri dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2015. Dari angka tersebut, 137.005 peserta dinyatakan lulus seleksi masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia.Ketua Umum SNMPTN 2015. Rochmat Wahab mengatakan, jumlah pendaftar tahun ini meningkat 10% dari tahun kemarin. "Dari jumlah yang mendaftar 852.093, sebanyak 137.005 atau sekitar 16,08% siswa diterima di PTN seluruh Indonesia. Artinya ada kenaikan 10% dari tahun lalu. Selain itu, untuk siswa bidik misi dari 152.097 yang mendaftar hanya 31.908 siswa yang keterima," ucap Rochmat dalam jumpa pers di Gedung D Kemendikbud, Jakarta. (liputan6.com).

Dari banyaknya calon mahasiswa baru yang mendaftar dan diterima tahun ini dalam sebuah lembaga pendidikan tinggi.Bagaimana lembaga pendidikan tinggi kita akan mencetak lulusan mahasiswa nantinya yang semua itu juga akan berdampak pada kemajuan dan kemuduran suatu pendidikan.

Berdasarkan  kenyataan yang kita lihat saat ini lebih banyak mana perguruan tinggi tanah air kita dalam mencetak kelulusannya jika  diteropong dari sisi KUALITAS ATAU KUANTITAS???.

Ingat perubahan itu di mulai dari para pemuda – pemudi bangsa kita sendiri dan bagaimana lembaga pendidikan itu dalam mencetak penerus bangsa ini. Jika pemuda dan pemudinya tidak punya kualitas dan daya kontribusi yang tinggi untuk negeri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun