Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Kita Jadikan Seni Budaya Babel Lebih Berkarakter dan Berkarismatik

17 November 2020   09:45 Diperbarui: 17 November 2020   09:56 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juhar, ahli waris tari tradisional Kedidi Bangka Belitung (foto:agusyaman)

Cara seniman, budayawan dan pekerja seni di Bangka Belitung dalam mengembangkan seni budayanya agar pariwisata dan kebudayaan Bangka Belitung meningkat adalah berawal dari diri seniman itu sendiri. 

Komunikasi harus tetap terjaga antar seniman dengan seniman lain, dan juga dengan masyarakat tradisional, dengan masyarakat desa, kota dan masyarakat semuanya. 

Komunikasi yang baik antara sesama seniman atau dengan orang lain adalah suatu hubungan kekeluargaan yang terbaik, karena Komunikasi yang baik selalu menyehatkan rohani dan jasmani.

Komunikasi terbaik itu adalah dengan tidak saling menyakiti, tidak menghasut, menyindir dan tidak menghina secara tatap muka, di sosial media ataupun media online. 

Ada baiknya berkomunikasi lebih mengarah untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi hambatan seni budaya yang ada di Bangka Belitung. Hambatan yang ada pada masyarakat tradisional maupun masyarakat perkotaan karena kebanyakan seniman sangat menghargai masyarakat tradisional ataupun masyarakat kota karena mereka berharap kesenian yang ada pada masyarakat tetap terjaga, dan semakin hari semakin baik dimasa yang akan datang.


Dulu pada tiap tahunnya, pemerintah daerah dinas terkait melakukan workshop seni budaya kepada seniman, budayawan, generasi muda serta pekerja seni agar seni budaya Bangka Belitung dapat maju dengan pesat. 

Mendatangkan para pengajar dari luar daerah agar mengajarkan seniman pengetahuan seni pertunjukan dan mengharapkan kemampuan seniman Bangka Belitung semakin meningkat.

Para pengajar melaksanakan kegiatan dan pembinaan tentang seni budaya, mental dan rohani dengan kesungguhan hati. Mereka selalu bertanggung jawab terhadap kelancaran dan pengetahuan seniman. Di akhir kegiatan mereka membuat pentas atas hasil workshop tersebut.

Di tiap tahun itu pula para pengajar melakukan pertemuan-pertemuan dengan komunitas-komunitas budaya atau dengan masyarakat banyak dalam masalah seni budaya. Mereka selalu menyiapkan rencana dalam kegiatan seni budaya, mereka juga menjadikan mental dan rohani peserta semakin kuat. 

Pada akhirnya para pekerja seni Bangka Belitung mampu menyusun penggarapan karya-karya pertunjukan, dengan mengikuti petunjuk teknis yang diberikan. 

Dengan demikian lingkup seni dan budaya tradisional yang ada dalam masyarakat lebih terjaga dan memiliki penerus-penerusnya. Sedangkan pemerintah daerah memfasilitasi dan memberkan dukungan penyelenggaraan pembinaan dan pengembangannya 1 tahun sekali tersebut.

Ada baiknya jumlah kegiatan ini pada tiap tahunnya ditingkatkan, 2 kali dan tahun berikutnya 3 kali. Kemudian diarahkan kepedesaan-pedesaan agar seluruh masyarakat dapat ilmu pengetahuan tersebut.

Penulis sangat mengharapkan seniman-seniman/budayawan/pekerja seni di Bangka Belitung ini berkomunikasi dengan baik dengan sesamanya atau masyarakat luas, tidak menerapkan gaya yang terlalu tinggi atau "egois", tidak menganggap dirinya sendiri paling benar, mendengar masukan dari orang lain atau tidak terlalu ngotot bahwa dirinya hebat.

Tidak ada lagi kita mendengar keluhan-keluhan masyarakat terhadap kita. Bekerjalah, berkaryalah sesuai dengan keahlian kita berkomunikasilah kepada masyarakat secara baik-baik karena seniman butuh masyarakat. Berkomunikasi tidak hanya melalui verbal/kata-kata saja tapi diwujudkan dalam bentuk perilaku.

Menurut pandangan penulis, masih ada keengganan pihak swasta di daerah saya membuka lapangan kerja bagi seniman-seniman, karena kurangnya timbal balik seni budaya kepada pihak swasta tersebut, tidak ada keuntungan yang signifikan yang mereka dapatkan. 

Selain itu, masih belum banyak pintu-pintu atau tempat pariwisata yang terbuka lebar agar wisatawan berkunjung ke daerah hingga para pemiliknya kurang berminat memberikan ruang pertunjukan bagi para pekerja seni.

Pada akhirnya komunitas budaya kecil dan para pekerja seni hanya menunggu pergantian tahun agar acara seni budaya yang diadakan dinas terkait dapat diikuti.

Dalam pengalaman penulis, dunia pariwisata dan kebudayaan di Bangka Belitung sudah diusahakan dinas terkait agar semakin maju, menginginkan komunitas budaya, seniman, budayawan, dan pekerja seni makmur, dan menginginkan seni budaya daerah menjadi hebat dan terkenal, karena seni budaya Bangka Belitung belum kuat dalam hal karakteristiknya, masih tertinggal jauh dari daerah-daerah lain di Indonesia ini, kekurangan karakteristik dan karismatik seni budaya di Bangka Belitung dikarenakan pulau ini menjadi provinsi masih baru, masih di bawah bayang-bayang Sumatera Selatan dan melayu Sumatera.

Para seniman dan budayawan serta para pekerja seni, mari kita bentuk lagi seni budaya Bangka Belitung agar lebih berkarakteristik dan berkarisma, walau masih berada pada pulau Sumatera namun kita berbeda pulau, berbeda seni dan budayanya walau perbedaan itu hanya sendikit namun terlihat jelas, seperti perbedaan bahasa kita walau masih bahasa melayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun