Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selebrasi Sunyi Ole Romeny dan Pesan yang Menggema

6 Juni 2025   18:40 Diperbarui: 6 Juni 2025   19:08 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Ole Romeny saat pertadingan Timnas Indonesia vs China di SUGBK pada Kamis (5/6/2025). foto: Adil Nusalam/KOMPAS.com

Jakarta, Kamis malam (6/6/2025). Langit mendung. Semangat menggelegak. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) penuh sesak. Bukan sekadar pertandingan. Ini adalah lautan harapan. Emosi tumpah. Jutaan suara menyatu dalam satu gemuruh.

Di tengah teriakan yang menggema. Lampu stadion menari di atas rumput hijau. Laga panas. Jantung bangsa berdetak cepat. Dan satu nama mencuat di tengah sorotan: Ole Romeny.

Bola bersarang di gawang China. Skor berubah. Stadion meledak. Itu gol ketiga Romeny untuk Indonesia. Gol yang membakar euforia.

Tapi bukan gol itu yang paling diingat. Melainkan selebrasinya. Beberapa detik setelahnya. Penuh makna. Menggetarkan.

Dengan gerakan tenang tapi penuh makna, Romeny mengangkat tangan kanan, meletakkannya di bawah dagu, dan menegakkan kepala. Pandangannya lurus ke depan. Penuh ketegasan namun tak berlebihan.

Bagi sebagian penonton, gestur itu tampak sederhana. Nyaris seperti kebiasaan kecil yang spontan. Tapi ada sesuatu yang lebih dari itu.

Karena ternyata, itu bukan pertama kalinya ia melakukannya. Sebelumnya, saat menghadapi Australia dan Bahrain, Romeny juga melakukan selebrasi yang sama. Ada pola, ada konsistensi, ada pesan.

Kali pertama dia melakukan selebrasi itu, saat mencetak gol ke gawang Australia, ada rasa penasaran publik. Apakah ini hanya gaya baru, bentuk kepercayaan diri, atau sekadar tren sesaat?

Jawaban sang pemain datang dengan tenang. Tanpa banyak retorika. "Tegakkan kepala," ujarnya singkat.

Kata-kata itu tidak hanya menjawab rasa ingin tahu. Ia membangkitkan perenungan. Di balik selebrasi itu, tersembunyi sebuah filosofi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun