Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Antara Tetangga yang Peduli dan Kaum Killjoy

17 Oktober 2022   23:00 Diperbarui: 23 Oktober 2022   12:05 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keakraban bertetangga| Dok iStock/chee gin tan via parapuan.co

Ilustrasi Rusunawa Gunung Anyar Sawah Surabaya. foto: diskominfo surabaya 
Ilustrasi Rusunawa Gunung Anyar Sawah Surabaya. foto: diskominfo surabaya 

Begitu pun ada banyak kejadian kalau orang baru tahu rumah tetangganya ternyata jadi sarang gembong dan produksi narkoba setelah menonton televisi atau membaca berita di media massa. Padahal semestinya tetangga yang harus tahu lebih dahulu.

Hal itu dinilai penting, karena menjadi warga negara yang baik dimulai dengan menjadi tetangga yang baik. Makanya, dengan gerakan ini Gus Ipul ingin membangun Jawa Timur berbasis rukun tetangga dengan tagline: "Gandeng tangan jaga lingkungan".

Dari lingkup yang kecil ini, diyakini hubungan orang bertetangga kembali baik. Semangat gotong royong dan kebersamaan juga terjalin kembali. Dengan begitu, upaya membangun Indonesia berbasis rukun tetangga bisa mulai diwujudkan. Dinding batas tetangga bakal bisa diruntuhkan. Bisa meluas ke berbagai wilayah lain di Indonesia. 

Keyakinan jika gerakan ini akan massif juga disebabkan adanya piranti-piranti pendukung. Di mana media sosial bisa menjadi instrumen untuk menyebarluaskannya. Media sosial akan dapat mempermudah, mempermurah, menyederhanakan, sekaligus mempercepat penggalangan.

Hampir tidak ada orang yang tidak membawa gadget. Sebagian juga sangat familiar dengan aplikasi dan menggunakan tablet, laptop, dan komputer.

Selain mengundang RT dan RW, saat itu Gus Ipul juga melakukan road show mengunjungi beberapa kantor media massa. Dia bercerita panjang lebar. Dan meminta bantuan untuk menyukseskan gerakan itu.

Setelah Gus Ipul tidak lagi menjadi wakil gubernur Jawa Timur, Gerakan Peduli Tetangga itu sayup-sayup tidak terdengar lagi. Seakan hilang ditelan angin puyuh.

***

Masa kecil hingga dewasa, saya tinggal di Darmokali, kampung di wilayah Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Kampung padat huni. Masyarakatnya berasal dari latar belakang yang cukup beragam.

Lingkungan keluarga kami sangat terbuka. Orang tua mendidik anak-anaknya bisa bergaul dan bermasyarakat. Dengan tetap menjaga tata krama dan norma sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun