Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Taufiq Kasrun Kembali ke Rumah Besar Muhammadiyah

28 November 2020   12:04 Diperbarui: 1 Desember 2020   09:32 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taufiq Kasrun di sela latihan di Lapangan Unesa Ketintang Surabaya. Foto: pshw

Taufiq Kasrun mengambil tape isolasi dari tasnya. Lakban antinyeri itu dilekatkan di area lutut kirinya. Membentuk lingkaran yang melindungi tulang tempurung lutut. Setelah beres, dia pakai sepatu kets setelah sebelumnya menyelubungkan kaus kaki di kedua kakinya.

Pagi itu, Taufiq bersiap mengikuti latihan fisik PS Hizbul Wathan (PSHW). Lari cross country. Istilah yang dipakai untuk lari jarak jauh. Menggunakan lintasan di alam terbuka. Jaraknya sekitar 10 kilometer. Lokasinya dari Desa Pandanarum menuju Wana Wisata di Desa Padusan, Pacet, Mojokerto. Sekitar 82 kilometer dari Kota Surabaya.

Ada 28 pemain PSHW mengikuti latihan untuk meningkatkan fisik dan stamina tersebut. Mereka mayoritas pemain muda. Usianya, 20-25 tahun. Jam terbang bermain mereka belum banyak. Mereka direkrut melalui seleksi terbuka setelah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur mengakuisisi Pesigo Semeru FC yang berlaga di Liga 2.

Di tim PSHW, hanya tiga pemain yang bisa dibilang senior, selain Taufiq Kasrun (35). Mereka adalah Juan Revi Auriqto (34), pernah bermain di Arema dan Persik Kediri, serta Ferdiansyah (37), kiper yang pernah memerkuat Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC. Plus dua pemain pinjaman, yaitu Rizky Alam Sena dari Persela Lamongan dan Venko Armedya dari Persebaya Surabaya. Keduanya sama-sama menempati posisi striker.

Lari cross country benar-benar menguras tenaga. Lari lintas alam yang mirip dengan lari marathon. Bisa mengembangkan ketahanan, kecepatan, adaptasi saraf, dan kekuatan otot. Karena semua pemain Laskar Mahatari (julukan PSHW) harus melalui jalan yang menanjak, kemudian menurun, lalu berbelok turun. Latihan ini sangat membantu menguatkan pergelangan kaki, lutut, dan pinggul.

Taufiq berada di barisan tengah pemain. Meski gerakan kakinya tidak secepat dulu, namun dia bisa menunjukkan masih belum habis. Bahkan, ketika pemain saling menyalip, Taufiq ikut memberi support dengan teriakan-teriakan yang membangkitan semangat.

Sekitar 40 menit, Taufiq tiba di Padusan. Beberapa pemain muda sudah lebih dulu datang. Mereka mencatatkan waktu 31-32 menit. Dengan napas ngos-ngosan, Taufiq berjalan ringan di tempat wisata legendaris tersebut. Kegairahan dia berlatih besama pemain lain belum buyar ketika digelar senam untuk melemaskan otot. Gelak tawa beriringan di antara pemain. Suasana makin pecah manakala mereka berendam di air panas.

***

Taufiq Kasrun mengikuti lari cross country. Foto: pshw
Taufiq Kasrun mengikuti lari cross country. Foto: pshw

Taufiq Kasrun tak pernah bercita-cita menjadi pemain sepakbola. Waktu masih sekolah di madrasah ibtidaiyah di Lamongan, dia pernah disodori gurunya menulis nama, alamat, nama orang tua, dan cita-citanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun