Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bersepeda, Oase di Tengah Masa Sulit

23 Juni 2020   11:06 Diperbarui: 24 Juni 2020   10:21 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memarkirkan sepeda. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Saya juga  sempat menyimak cerita-cerita dia seputar sepeda. Dia bisa sangat detail menjelaskan dari komponen sepeda, merek, harga, dan lainnya. Hingga resign dari Jawa Pos dan menjadi Presiden Persebaya, Azrul masih tetap melakoni hobinya bersepeda.  

***

Para perempuan menikmati malam dengan bersepeda Jalan Tunjungan, Surabaya.foro:detik.com 
Para perempuan menikmati malam dengan bersepeda Jalan Tunjungan, Surabaya.foro:detik.com 

Beberapa hari ini, dua anak saya juga lagi keranjingan bersepeda. Entah lagi musim atau terdorong ajakan temannya ikut bersepeda. Keduanya sering menghabiskan malam menyusuri jalanan di Kota Pahlawan dengan sepeda fixie-nya. Sempat juga membeli komponen aksesoris di toko perlengkapan sepeda.

Seperti pemandangan yang itu terjadi di kota-kota besar di Indonesia, masa pandemi memang bikin banyak orang butuh "pelarian" dan olahraga. Yang paling menyenangkan, ringan, gak butuh arena khusus, tentu dengan mengayuh sepeda.

Di Surabaya, terutama di malam hari, jalanan dibanjiri pesepeda. Terutama di tujuh jalur utama, yakni Jalan Raya Darmo, Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Basuki Rahmat, Jl. Embong Malang, Jl. Tunjungan, Jl Gubernur Suryo, dan Jl. Pemuda. 

Senangnya, Surabaya menyediakan fasilitas untuk pesepeda. Saperti jalur khusus untuk pengguna sepeda dan tempat parkir khusus sepeda. Kondisi ini makin nyaman karena Surabaya punya banyak taman kota yang asri dan cocok dipakai relaksasi.

"Virus" bersepada juga mewabah Jakarta. Kompas.id memotret kebiasan warga Jakarta maupun warga urban yang getol bersepeda. Dari yang sekadar melepas penat sampai yang rela mengayuh sepeda belasan kilometer dari rumah ke kantornya. Ada juga yang memberi tips memilih sepeda.

Booming bersepeda seolah menjadi oase di tengah kekalutan masyarakat akan wabah Covid-19. Aktivitas tersebut makin membesar seiring anjuran untuk tetap tenang dan bahagia di tengah krisis. 

Bersepada diyakini jadi terapi efektif gejala psikosomatis. Penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh. Yang dipicu stres dan cemas.

Bersepeda telah memunculkan kesadaran kolektif. Bahwa kita harus terus berjuang, survive, dan saling menguatkan di masa sulit. Tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Karena wabah ini mendidik manusia menjadi pribadi paripurna. Semoga. (agus wahyudi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun