Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dokter Ini Luruskan Salah Kaprah Rapid Test, Seperti Apa?

9 Mei 2020   22:16 Diperbarui: 9 Mei 2020   22:14 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi foto:bisnis.com

***

dr Tjatur Prijambodo.foto:lazismujatim.org 
dr Tjatur Prijambodo.foto:lazismujatim.org 

Di sisi lain, dr Tjatur Prijambodo M.Kes juga memberikan empat catatan. Pertama, rapid test perutunkannya bukan untuk sembarang orang. Rapid test itu dilakukan hanya pada mereka yang berisiko tertular. Ada pernah kontak, ada juga yang juga baru tiba atau baru keluar dari daerah yang masuk zona merah.

Rapid test bukan untuk diagnosa pasti, melainkan untuk skrining awal yang kemudian akan ada lanjutannya. Tentu hasil rapid test ini kalau gak reaktif, ya non reaktif. Bagi non reaktif ada dua hal penyebabnya. 

Pertama, bisa memang belum terinfeksi. Kedua, masa window period,  masa pada satu kondisi di mana virus sesungguhnya sudah masuk tetapi belum mampu menunjukkan gejala-gejala yang ada. Artinya, belum terbentuk imunitas. Belum terbentuk antibodi alias belum cukup kadarnya.

Ketiga, pasien-pasien yang immunocompromise. Pasien-pasien dengan kondisi khusus yang kaitannya dengan penyakit-penyakit imunitas. Ada imunitas sejak penyakit bawaan atau penyakit yang terkait dengan autoimun. itu juga bisa menunjukkan hasilnya non reaktif

Keempat, kadarnya di bawah level dari deteksi alat yang digunakan. Jadi sudah ada virusnya tetapi kadar virusnya itu belum mencukupi untuk membuat reaktif dengan alat tersebut. Jadi hasil yang non reaktif itu tidak otomatis menyingkirkan risiko terkena virus Corona.

Lantas, apakah hasil rapid test non reaktif tetap dilakukan isolasi mandiri?  "Ya, untuk memutus rantai penularan. Agar tidak semakin menyebar virus corona," tandas Tjatur. (agus wahyudi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun