Keberadaan alam barzah (kubur) tidak boleh kita ingkari atau dustakan, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Allah Ta'ala berfirman:
"(Demikianlah keadaannya orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: 'Ya Rabbku kembalikan aku (ke dunia), agar aku beramal shaleh terhadap orang yang telah aku tinggalkan.' Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja, dan di hadapan mereka ada dinding (barzah) sampai mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun: 99-100).
Jadi alam barzah menjadi tempat sementara seorang manusia hingga datangnya hari Kiamat. Bisa dibayangkan betapa lamanya manusia menunggu datangnya hari Kebangkitan itu. Rasulullah saw memberikan perumpamaan alam barzah sebagai rumah-rumah pertama yang disinggahi. Beliau bersabda,
"Sesungguhnya kuburan adalah rumah pertama (yang disinggahi) dari rumah-rumah akhirat, maka barangsiapa yang lolos, setelahnya akan lebih mudah, dan barangsiapa yang tidak lolos, setelahnya akan semakin susah." (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
Meskipun tempat persinggahan---yang lamanya hanya Allah Yang Maha Mengetahui---tetapi keadaan manusia di dalamnya terbagi menjadi dua. Pertama, ada yang tenang tertidur setelah lolos dari pemeriksaan malaikat disebabkan ampunan Allah karena amal-amal baik yang dilakukannya. Kedua, orang-orang yang disiksa dengan azab kubur.
Azab kubur telah dikabarkan oleh Rasulullah saw ketika melewati dua kuburan. Beliau bersabda,
"Sungguh keduanya sedang diazab. Tetapi mereka diazab bukan karena suatu dosa besar. Yang satu diazab karena ia cebok dari buang air kecil secara tidak tuntas, dan yang satunya lagi diazab karena suka berjalan kesana kemari untuk mengadu domba." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Berlindung dari Siksa Kubur
Rasulullah saw bukan hanya mengabarkan adanya azab kubur, tetapi beliau mengingatkan umatnya agar meminta perlindungan darinya. Inilah bukti sayangnya beliau kepada umatnya. Dari Barra' bin Azib, ia berkata, "Kami keluar bersama Nabi mengantar jenazah salah seorang dari kalangan Anshar hingga kami sampai pada pemakaman. Tatkala ia dimasukkan ke dalam liang lahat, Rasulullah duduk, lalu kami semua duduk di sekelilingnya seakan-akan di kepala kami ada seekor burung (suasana sangat hening). Beliau memegang sebuah ranting dan mengetuk-ngetuknya ke tanah, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya bersabda: "Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari azab kubur." Kalimat ini diucapkannya dua atau tiga kali." (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Hakim).
Lalu apa di antara doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam. Yaitu: "Allaahumma innii 'audzubika minal kufri wal faqr wa 'audzubika min adzabil qabr, laa ilaaha illa Anta" (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepadamu dari siksa kubur. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi selain Engkau)." (HR. Abu Dawud, Ahmad dan an-Nasa'i).
Selain berdoa kita juga harus mengencangkan semangat ibadah kita pada malam Jumat hingga hari Jumat. Itulah sebabnya ada beberapa ibadah yang sangat disunahkan pada malam atau siangnya seperti memperbanyak salawat, membaca surah-surah tertentu (seperti Al-Mulk, Al-Kahfi, Al-Insan, Al-Jumu'ah dan Al-Munafiqun), bersuci dengan memotong kuku atau rambut, dan mandi sebelum berangkat ke masjid. Allah menjanjikan melalui lisan Nabi-Nya bahwa di antara kematian yang akan terbebas dari fitnah kubur adalah saat wafat di hari Jumat atau malamnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam, "Setiap Muslim yang wafat pada siang hari Jumat atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Dahsyatnya Peristiwa di Padang MahsyarÂ
Sebagai rangkaian perjalanan ke kampung akhirat setelah Hari Kebangkitan adalah peristiwa di Padang Mahsyar. Apa yang dimaksud Padang Mahsyar dan mengapa kita harus mengimaninya? Mahsyar adalah daratan luas tempat berkumpulnya semua manusia yang pernah menghuni bumi, dari yang pertama hingga yang paling akhir.Â