Mohon tunggu...
Agus Tomaros
Agus Tomaros Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Sejarah

Historia Magistra Vitae

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semangka dan Keffiyeh: Sejarah Simbol Perlawanan dan Solidaritas Palestina

7 November 2023   13:54 Diperbarui: 7 November 2023   14:06 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar semangka bersama bendera palestina dibawah oleh pengunjuk rasa mendukung Palestina (kompas.com)

Ada nuansa baru terkait solidaritas dan dukungan masyarakat dunia terhadap Palestina yang telah hampir sebulan sejak 7 Oktober 2023 menjadi korban invasi Israel. Ternyata trendingnya buah semangka di berbagai platform media sosial sejak 2 Nopember 2023 memiliki kisah dan sejarah yang mewakili semangat perlawanan Palestina. Tanda pagar (tanda pagar) yang menyertakan semangka telah mencapai hampir 100 ribu unggahan per 3 Nopember 2023. Beberapa selebriti dan influencer dalam negeri yang menggunakan semangka dalam unggahan mereka di antaranya adalah Atta Halilintar, Ratu Annisa, Teuku Wisnu, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Gambar atau emogi semangka di antaranya diunggah sebagai gambar pelengkap saat penggalangan dana untuk Palestina. Influencer Tasya Farasya bahkan mendesain gambar semangka yang menyerupai peta Jalur Gaza.

Sejarah Semangka Sebagai Simbol Perlawanan

Mengapa harus semangka mewakili sejarah, tradisi dan budaya bangsa Palestina.? Semangka memang merupakan buah yang tumbuh di Palestina, terutama dari kota Jenin hingga Gaza. Lalu mengapa harus buah ini? Di antara alasannya---ini bukan kebetulan---jika dibelah, buah semangka memiliki kemiripan dengan bendera Palestina yaitu ada unsur merah, hijau, putih dan hitam.

Alasan berikutnya adalah sejarah, yaitu tentang kapan semangka ini mulai menjadi simbol perlawanan di Palestina. Ternyata jika ditelusuri sejarahnya maka kita bisa mundur ke masa hingga 1967. Pada saat itu Israel menduduki Tepi Barat atau West Bank, wilayah Gaza dan menganeksasi Yerusalem Timur. Saat itu Israel terlibat perang enam hari dengan Mesir, Suriah, dan Yordania. Saat itu Israel juga mengumumkan bahwa pemasangan bendera Palestina itu merupakan tindak pidana atau kejahatan karena dikhawatirkan akan membangkitkan nasionalisme Palestina dan Arab secara umum. Untuk memperkuat larangan itu, mereka akan mendakwa orang-orang yang berani mengibarkan bendera Palestina sebagai seorang kriminal.

Warga Palestia tidak patah arang. Mereka berinsiatif menggantikan bendera Palestina dengan buah semangka yang memiliki kemiripan warna dengan bendera kebangsaan mereka. Merespon hal ini, Israel kembali mengeluarkan larangan pemasangan buah semangka.

Peranan buah semangka sebagai simbol perlawanan berakhir seiring pencabutan larangan pemasangan bendera Palestina pada tahun 1993. Hal ini menindaklanjuti hasil Perjanjian Oslo yang mensyaratkan pengakuan bersama Israel dan Palestina.

Meski demikian, seorang seniman Palestina menjadikan semangka sebagai tema utama pameran lukisannya di Ramallah. Pameran saat itu juga memamerkan karya-karya seniman lainnya yang kesemuanya bertemakan semangka sebagai simbol perlawanan dan dukungan untuk Palestina.

balon semangka dalam aksi damai bela palestina di mona 5 Nopember 2023 (Kompas.com)
balon semangka dalam aksi damai bela palestina di mona 5 Nopember 2023 (Kompas.com)

Bukan Hanya Semangka, Tetapi Juga Keffiyeh

 Sesungguhnya bukan hanya buah semangka yang pernah menjadi symbol perlawanan dan kembali trending saat ini. Justru yang lebih dulu viral adalah scrub bercorak kotak-kotak dan berwarna hitam putih. Scrub yang disebut Keffiyeh itu pernah sangat identik dengan tokoh perlawanan Palestina, Yasser Arafat. Tokoh kharismatik yang pernah mewakili perjuangan Palestina di forum-forum internasional seperti PBB, Liga Arab dan OKI ini merupakan pemimpin Fatah sekaligus PLO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun