Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Politik Balita "Mengompoli" Politik Emak-emak

30 Januari 2019   17:05 Diperbarui: 30 Januari 2019   21:52 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi, "memanfaatkan" emak-emak tidaklah lantas semuanya beres. Sandi pun berhadapan dengan seorang emak yang bukan sembarang emak. Namanya Susi Pudjiastuti, yang juga menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI dalam kabinet Jokowi-JK.

"Jangan asal ngomong, baca dulu Undang-Undang Perikanan baru bicara. Jangan bawa isu sektoral ke ranah politik," ujar Susi di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 17/10/2018.

Meski begitu, Sandi masih bergeliat dengan "The Power of Emak-emak". Tim suksesnya, BPN, pun senang dengan geliat Sandi bersama emak-emak.

Antara Balita dan Emak-emak
Emak-emak bisa saja "berpisah" dengan bapak-bapak. Iya, nggak? Akan tetapi, bagaimana kalau emak-emak bertemu dengan balita?

Barangkali kemunculan balita bernama Jan Ethes hanyalah karena situasi yang alami (natural). Cucu pertama menjadi kesukaan bagi seorang kakek, tentu saja, biasa-biasa saja. Biasa-biasa juga ketika si cucu diajak ke beberapa acara, yang kemudian "menyita" perhatian sebagian emak-emak. Ada kegemasan di kalangan emak-emak dibarengi oleh kecemasan di kalangan bapak-bapak.

Ya, paling tidak, ada empat peristiwa yang cukup "menarik" perhatian warga sekitar hingga warganet. Pertama, Jan Ethes menjadi pusat perhatian pengunjung mal Botani Square ketika Jokowi  mengajaknya naik mobil mini (bom bom car) pada 3 Juni 2018.

Kedua,  Jan Ethes menyapa awak media, mengundang gelak tawa, dan memantik sejumlah wartawan untuk menyorotnya bersama Jokowi di luar gedung Istana Merdeka sebelum upacara 17 Agustus 2018 dimulai.

Ketiga, Jan Ethes ikut kakek-neneknya (Jokowi-Iriana) dalam Apel Akbar Santri di Benteng Vastenburg di Solo pada 20/10/2018 atau pada Hari santri. Dalam sebuah foto yang viral di media sosial, ia tampak duduk di antara Jokowi dan Iriana. Ia mengenakan baju koko dan celana panjang. Ia pun mengibar-ibarkan bendera kecil yang dibawanya.

"Wajah lucu dan ngegemesin dari Jen Ethes bisa membuat kampanye politik digital lebih sejuk, menggembirakan dan humoris tentunya #JokowiBersamaCucu," tulis @bamsbulaksumur melalui akun pribadinya. Pengguna Twitter lain menimpali. "Thanks #JokowiBersamaCucu minggu pagi yang menyenangkan bisa lihat banyak foto Jan Ethes wohoo," cuit @mufidahratna.

Keempat, Jan Ethes ikut tampil dalam Bincang Media di kompleks Istana Kepresidenan Bogor pada 8/12/2018 bersama keluarga besar Jokowi, termasuk adik sepupu Jan Ethes, yaitu Sedah Mirah. Lagi-lagi aksi Jan Ethes menjadi magnet bagi kamera para wartawan. Sepanjang perbincangan Jokowi dengan awak media, Jan terlihat tidak bisa diam.

Politik Balita Bikinan Siapa
Apakah kemunculan Jan Ethes yang "menyita" perhatian sebagian orang itu merupakan faktor kesengajaan Jokowi untuk menandingi "Politik Emak-emak"-nya Prabowo-Sandi seumpama seorang balita "mengompoli" daster emak-emak tetangga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun