Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis

Gemar membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Novel] Musamus Tubuh Kecil Jiwa Besar, Episode 71-72

26 September 2025   04:25 Diperbarui: 26 September 2025   04:07 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini bukan akhir," lanjut Musamus. "Ini awal. Tapi aku tak tahu harus berkata apa lagi. Semua ini terlalu indah... terlalu besar untuk kata-kata."

Ibu Ratu mengangguk. "Biarkan matamu yang bicara. Kadang, air mata adalah bahasa paling jujur yang bisa dikeluarkan jiwa."

Dan Musamus menangis. Di tengah kampung yang mulai pulih, di antara suara belibis yang mulai mencari pasangan, dan nyanyian dasar rawa yang bergema pelan di balik akar-akar kayu bus, seekor semut menangis. Bukan karena sedih. Tapi karena tanah yang dicintainya telah memilih hidup kembali. Karena semuanya tidak sia-sia.

Karena ia kecil, tapi jiwanya sudah cukup besar untuk menampung seluruh rasa syukur dari hutan, rawa, langit, dan air.

Hari itu, kampung tidak ramai dengan pesta. Tidak ada sorak, tidak ada perayaan. Tapi langit memutih lembut, dan burung-burung menari. Dan aroma tanah yang baru, basah, jujur, menyelimuti tubuh kecil Musamus yang akhirnya bisa berkata kepada bumi: "Terima kasih... sudah memilih hidup."

Bersambung

Merauke, 26 September 2025

Agustinus Gereda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun