Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis

Gemar membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kemiripan Bukan Plagiat: Saat Skor Turnitin Disalahpahami

27 Mei 2025   04:25 Diperbarui: 28 Mei 2025   18:09 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karya ilmiah (Sumber: Unsplash/Bram Naus)

Dalam konteks ini, 'dosen berperan lebih dari sekadar pengawas naskah.' Mereka adalah pembimbing yang membantu mahasiswa memahami cara menulis dengan benar, menjelaskan perbedaan antara kemiripan dan plagiarisme, serta membangun rasa tanggung jawab dalam berkarya ilmiah. Dosen yang mendampingi dengan pendekatan edukatif akan melahirkan mahasiswa yang tidak hanya takut melanggar, tetapi 'menghargai proses menulis sebagai bagian dari pertumbuhan intelektual.' Dengan demikian, membangun literasi akademik bukan sekadar urusan teknis, melainkan investasi moral dan intelektual yang sangat menentukan kualitas pendidikan tinggi kita.

Pada akhirnya, penting untuk dipahami bahwa kemiripan yang terdeteksi oleh Turnitin hanyalah 'indikator teknis,' bukan penentu mutlak adanya plagiarisme, karena angka kemiripan bisa muncul dari kutipan langsung, daftar pustaka, atau frasa umum. Sementara itu, plagiarisme adalah 'pelanggaran etika' ketika seseorang mengklaim gagasan atau karya orang lain tanpa memberi pengakuan yang semestinya. Oleh karena itu, bijaklah menggunakan Turnitin: bukan sebagai hakim, melainkan sebagai alat bantu yang membutuhkan penilaian kontekstual dan adil dari dosen atau editor. Solusi terbaik adalah menggabungkan teknologi dengan kebijaksanaan akademik: menggunakan Turnitin sebagai pendukung, sambil mengutamakan edukasi, pendampingan, dan penilaian yang berbasis etika agar dapat membentuk insan akademik yang jujur, terampil, dan bertanggung jawab. (*)

Merauke, 27 Mei 2025

Agustinus Gereda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun