Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis

Gemar membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Yamle Sang Burung Api, Episode 03-04

2 April 2025   04:30 Diperbarui: 1 April 2025   19:44 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Novel Yamle Sang Burung Api (Dokumentasi Pribadi)

Kedatangan Galwam

Di bawah sinar rembulan yang menerangi hutan Tanah Marind, Yamle terlelap di dalam pelukan damai malam. Tidak ada yang menyadari bahwa malam itu akan membawa bahaya yang mengintai. Sementara Yamle tidur nyenyak di bawah pohon besar, dua sosok gelap bergerak cepat melalui hutan, mendekati tempat Yamle berada.

Galwam, seorang lelaki berwajah licik dengan mata penuh ambisi, memimpin perjalanan itu. Di sampingnya, beberapa pembantunya mengikutinya dengan cermat. Mereka berhenti sejenak di dekat semak-semak, memandang ke arah Yamle yang terlelap.

"Ini dia, Galwam," bisik salah satu pembantunya. "Kita harus bergerak cepat sebelum ada yang menyadari kehadiran kita."

Galwam mengangguk, matanya tidak pernah lepas dari Yamle. "Ingat, jangan ada suara. Kita harus membawa Yamle tanpa meninggalkan jejak."

Dengan hati-hati, mereka mendekati Yamle. Dalam sekejap, Galwam menutupi mulut Yamle dengan tangan kuatnya, mencegahnya berteriak. Yamle terbangun dalam keadaan panik, matanya yang cemerlang bersinar dalam kegelapan.

"Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku!" Yamle berusaha memberontak, tetapi tenaganya kalah kuat.

Galwam tersenyum sinis. "Tenanglah, Yamle. Aku hanya membutuhkan sedikit bantuanmu. Kau akan aman selama kau menurut."

Pembantu-pembantu Galwam segera mengikat Yamle dan membawanya pergi. Mereka bergerak cepat melalui hutan, menuju tempat persembunyian mereka. Yamle hanya bisa pasrah, hatinya dipenuhi dengan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi padanya.

Sementara itu, di pondok kecil di tengah hutan, Wakati dan Dabu terbangun oleh firasat buruk. Wakati segera menyadari bahwa Yamle tidak ada di tempat tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun