Mohon tunggu...
wulanindri
wulanindri Mohon Tunggu... Administrasi - agustin

Pengangguran bahagia

Selanjutnya

Tutup

Seni

Si Cepot dan Ayam Kampung

6 Desember 2023   04:17 Diperbarui: 6 Desember 2023   05:02 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam kampung/pribadi 

Ayam kampung punya bulu warna hitam punya kulit muka berwarna merah. Dari yang saya temui kebanyakan pada ayam kampung betina yang suka bertelur, sementara beberapa ayam jantan punya bulu yang bercorak warna warni. Saat ayam menetas dari induknya ada yang betina ada yang jantan dan rupanya tidak jauh dari induk ayam. Memang menarik jika mampu mengamati siapa ayam jantan nya. Tapi anak ayam nya tidak mirip induk jantan dan kebanyak mirip induk ayam betina nya.

Lama saya mengamati induk ayam kampung yang berbulu hitam dengan wajah berwarna merah. Kok saya jadi ingat dengan wayang golek.
Apakah si penciptanya terinspirasi dari bentuk ayam kampung betina yang saya amati itu...?

Si Cepot dewala, salah satu tokoh buatan sejenis boneka kayu khas suku Sunda itu punya wajah berwarna merah dengan bentuk yang aneh, mirip ayam kampung.

Selain si Cepot ada juga si Gareng, si Semar, si Arjuna dll nya. Kalau di lihat lihat bentuk muka nya seperti terinspirasi dari muka ayam kampung.

Di mainkan oleh dalang, dengan gaya bahasa pembawaan yang unik di iringi sinden perempuan yang kerap memakai samping dan kebaya dengan rambut bersanggul. Suaranya kadang terdengar tidak jelas, kata kata nya pun terdengar aneh di telinga. Suku Sunda terkenal dengan Pupuh nya, salah satu yang masih saya ingat semacam Pupuh asmarandana.

Tempat dudukan wayang terbuat dari batang pisang masih natural sekali yang kadang di tutup kain hitam. Dalang nya pun kadang memakai kain hitam dan penutup kepala dari kain, ia berada di belakang batang pisang dan memainkan wayang wayang nya kayu nya. Menancapkan nya pada batang bambu sambil bercerita. Suara nya berganti ganti menyesuaikan dengan tokoh yang sedang di mainkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun