Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Seseruan di Hamzah Batik Malioboro: Datang, Goyang, Riang!

8 Agustus 2025   13:09 Diperbarui: 8 Agustus 2025   13:57 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miss Raminten (berkonde pegang mic) in action sebagai biduan (Dokpri Agustina)

Semula saya kongkow di halaman Teras Malioboro Beskalan (dulu bernama Teras Malioboro 1). Sendirian saja, tetapi sama sekali tidak merasa sunyi. Bagaimana bisa sunyi kalau para wisatawan hilir-mudik tepat persis di depan hidung? Plus tak jauh dari situ, terdengar alunan musik angklung mengiringi suara merdu seorang biduan.

Lagi pula, saya kongkow cantik sembari baca-baca artikel Kompasiana. Jadi kalaupun tak ada orang-orang yang berseliweran dan tanpa suara musik angklung, saya tetap tak bakalan kesepian. Bukankah membaca sama halnya dengan berkomunikasi? Yakni berkomunikasi dengan sang penulis dari tulisan yang kita baca.

Ngomong-ngomong, saya sebetulnya tidak kongkow dalam rangka menikmati senja. Tatkala itu saya sesungguhnya sedang melepas penat setelah berjalan kaki lumayan jauh. Bermaksud rehat sejenak sebelum melanjutkan berjalan kaki menuju rumah. Saat itu saya habis dari kantor pos besar, iseng menelusuri sebagian area Malioboro, dan berbelanja.

"Kowe siji-sijine ...."

Wuih! Ada lagu tenar itu. Saya membatin sembari tetap asyik ngompasiana dari HP. Lagu demi lagu pun terdengar. Hingga akhirnya saya mengangkat wajah sebab tiba-tiba ada mobil hendak parkir di depan saya. Plat nomornya plat merah. Seketika saya langsung menerka, PEJABAT!

Terkaan itu sukses menyadarkan saya bahwa akan ada acara di Malioboro selepas Magrib. Ya, ada Selasa Wagen. Sebab tak mau terjebak di tengah kerumunan massa yang mulai berdatangan, saya memutuskan segera pulang. Lagi pula, sore telah mulai berubah jadi petang.

Namun, rencana tinggal rencana. Ketika sampai di depan Hamzah Batik saya malah berhenti. Justru melebur dalam kerumunan orang-orang yang sedang asyik berjoget. Eit! Jangan buru-buru salah paham. Tentu saya tidak ikut berjoget. Saya introvert berat untuk hal beginian. Percayalah. Hehehe ...

Saya cuma menonton. Meskipun nyempil di antara orang-orang yang larut bergoyang dalam dendangan musik angklung dan nyanyian sang biduan, saya tetap tabah. Stay focus sebagai penonton. Plus seseali memotret atau memvideokan adegan yang sekiranya menarik. Pun, sesekali senyum-senyum sendiri melihat tingkah polah lucu mereka yang joget.

"Ruuuungkat .... entek-entekan ..."

Woilah. Lagu "Rungkat" bikin goyangan mereka kian heboh. Membuat saya bersemangat merekam kehebohan tersebut. Terlebih tiba-tiba saya melihat seorang teman yang merupakan konten kreator kelas kakap, sedang merekam kehebohan yang sama. Kamera HP cepat-cepat saya arahkan kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun