Inti dari liburan adalah membuat rileks pikiran dan perasaan. Dengan tujuan, setelah liburan kita bisa kembali segar dan bersemangat untuk kerja. Bukan malah usai liburan kita menyesal. Oleh karena itu, hindari hal-hal yang berpotensi bikin menyesal. Misalnya menyesal sebab  mengalami kerugian finansial gara-gara liburan.
Liburan Boncos Itu Apa?
Sebelum membahas strategi jitu untuk menyelamatkan liburan dari keboncosan, mari terlebih dahulu kita pahami definisi dari liburan boncos. Apa itu liburan boncos?Â
Istilah liburan boncos terdiri atas dua kata, yaitu kata 'liburan' dan kata 'boncos'. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), liburan memiliki arti 'masa libur' dan 'vakansi'. Liburan adalah jeda dari rutinitas keseharian. Tujuannya untuk rehat, mengambil waktu untuk bersenang-senang atau berekreasi.
Menilik tujuannya itulah, liburan bisa dilakukan di mana saja dan dengan cara apa saja. Bisa dilakukan dengan kegiatan rekreatif, misalnya menghabiskan waktu ke destinasi wisata pilihan hati. Bisa pula dilakukan di rumah saja. Misalnya dengan berkebun, membaca buku, atau sekadar rebahan sepanjang waktu. Ingat! Jika aktivitas sehari-hari kita demikian padat, bisa rebahan sepanjang hari sangatlah menyenangkan. Merupakan kesempatan langka yang cuma dapat dilakukan semasa liburan.
Lalu, apa itu boncos? Boncos merujuk pada pengertian 'rugi' atau 'kerugian'. Jadi, istilah "liburan anti boncos" berarti liburan yang tidak bikin rugi. Secara umum yang dimaksudkan adalah tidak bikin rugi secara finansial (material).Â
Sampai di sini Anda tentu sudah paham tentang pengertian liburan anti boncos, yang kini populer di kalangan anak muda. Sekarang, mari berbincang tentang 7 strategi jitu agar liburan kita tidak boncos.
1. Pahami Dulu Definisi Liburan
Adakah hubungan antara definisi liburan dan liburan anti boncos? Jelas ada. Sebab seseorang yang tidak paham definisi liburan bakalan rentan mengalami kebocosan saat liburan. Dia akan berpikir bahwa liburan haruslah di tempat-tempat wisata yang jauh dan populer. Jadi manakala hendak berlibur, destinasi wisata pilihannya harus yang ngetop dan jauh dari rumah.
Sejauh kondisi keuangannya memadai bahkan berlimpah, tak jadi soal. Jika sebaliknya, ada dua kemungkinan. Mungkin dia tidak akan pernah liburan karena menunggu uangnya cukup dan ternyata enggak kunjung cukup. Atau sebab memaksakan liburan di tempat
 "ideal sesuai pikirannya", dia sampai nekad berutang untuk liburan. Bukankah ini justru membuat boncos diri sendiri sejak dini?
2. Pikir Ulang Rencana Liburan AndaÂ