Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja di dunia penerbitan dan dunia lain yang terkait dengan aktivitas tulis-menulis

Founder #purapurajogging

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Akhirnya Sore Itu Saya Berkesempatan Melihat (Jenazah) Buya Syafii

28 Mei 2022   23:54 Diperbarui: 29 Mei 2022   01:30 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lebih baik kamu nyamperin aku. Berangkat dari rumahku. Pasti boleh. 'Kan itungannya sebagai warga sekitar."

"Eh, Mbak, tapi aku perlu makan dulu. Belum makan sejak semalam. Dimakamkan jam berapa, ya?"

"Info di WAG kampung, jelang Jumatan sampai Asar disemayamkan di Masjid Gedhe. Berarti pemakaman setelah salat Asar. Eh, tunggu. Aku cek lagi. Jangan-jangan pemakaman selepas Jumatan?"

Setelah sekali lagi cek ricek, saya segera berkabar.

"Pemakaman setelah salat Asar. Berarti kamu bisa makan siang dulu, baru ke tempatku. Jam dua, ya. Jangan mepet-mepet Asar. Kita ke masjid sebelum azan." 

Ketika jarum jam menunjukkan pukul 14.00 WIB saya mulai waswas. Teman saya belum datang! 

Bisa gawat kalau ia datang bersamaan azan Asar. Dijamin kami bakalan susah cari tempat. Terlebih yang hendak diantarkan ke pemakaman adalah seorang Buya Syafii. Pasti yang melayat dan hendak menyalatkan jenazah beliau banyak sekali.

Syukurlah ia muncul sebelum setengah tiga. Dengan tergopoh-gopoh dan terlihat kecapekan. 

Usut punya usut, saat hendak ke warung makan dan selepas makan ia terjebak kemacetan. Lebih dari itu, ia syok karena seorang ibu yang naik motor di belakangnya mengalami kecelakaan tunggal di tengah kemacetan. Olaaah. Pantesan.

Kebetulan rute jalan yang dilewatinya sedang dipadati para siswa Muallimat Muhammadiyah yang menuju Masjid Gedhe Kauman. Mereka juga akan takziah Buya Syafii.

Setelah teman saya ngadem sejenak, kami cepat-cepat bersiap. Alhasil 15 menit jelang azan Asar, kami sudah melangkah menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun