Ajaib memang. Kok bisa-bisanya baru tahun ini paham kalau Imlek identik pula dengan buah-buahan. Ckckck. Dasar saya.
Untung saja Ketapels mengadakan lomba blog bareng Sunpride. Andai kata tidak, sampai sekarang saya tentu belum paham kalau Imlek juga identik dengan buah-buahan. Bahkan saat pertama kali membaca informasi lomba tersebut, saya bertanya-tanya dalam hati. Kok kerja samanya dengan Sunpride, ya? Apa hubungan dekatnya?
O la la! Ternyata hubungannya sungguh dekat. Lhadalah banget memang. Ke mana saja saya selama ini?Â
Jikalau tidak ada lomba blog Ketapels bersama Sunpride, tentu saya belum ngeh pula kalau Sunpride adalah brand buah pilihan tepercaya. Menjadi satu-satunya pemegang sertifikat GAP. Ealaaah.
Sekaligus pertanyaan saya ketika di Pasar Pathuk, jelang Imlek tempo hari, mengapa di pasar itu mendadak banyak sekali dijual jeruk mandarin segar nan ranum-ranum, terjawab.Â
Yaiyalah. Di Pasar Pathuk tatkala itu banyak jeruk. 'Kan jelang Imlek mestinya banyak keluarga Tionghoa yang membutuhkannya. Bukankah jeruk adalah simbol dari kebaikan dan keberuntungan? Sementara pasar tersebut terkenal/identik sebagai pasarnya orang Tionghoa.Â
O, baiklah. Kiranya saya perlu berterima kasih nih, kepada Ketapels. Terima kasih Ketapel atas informasinya. Hehehe ....
Salam.
Baca juga "Perayaan Imlek 2022 di Yogyakarta: Menyambut Tahun Macan Air Dalam Sunyi".