Saya pilu membaca status tersebut. Terdorong rasa ingin tahu, menuliskan komentar berupa pertanyaan:
Usia berapa dia?
Dijawab:
Kurang lebih 15 tahun.Â
Membaca jawaban tersebut saya tercekat. Anak itu masih terlalu belia untuk menghadapi kejamnya stigma masyarakat terhadap mantan penghuni lapas. Dalam kasus apa pun.
***
Pikiran saya lalu melayang ke peristiwa beberapa hari silam. Minggu malam, 11 Juli 2021, sebelum paginya anak-anak bersekolah kembali, seseorang berpamitan keluar WAG orang tua/wali siswa (anak kami sekelas). Serta-merta saya berkirim pesan, memberitahukan kalau mestinya tak usah keluar grup. Cukup ibu wali kelas yang keluar, lalu digantikan wali kelas baru.
Ternyata balasannya begini:
Saya diberi cobaan, Bu. Anak saya enggak mau lanjut. Beraaaat banget buat saya, tapi saya harus bisa menerima.
Saat itu saya bahkan tidak tahu siapa nama si anak. Namun, saya langsung memohon agar si anak dibujuk-bujuk untuk tetap mau bersekolah. Namun, saya sedih membaca balasannya.
Tanggal 8 lalu sudah resmi mengundurkan diri, Bu.