Kejutan manis ditunjukkan oleh pasangan muda Bagas/ Fikri dalam final ganda putra All England 2022 tadi malam. Keduanya mampu mengkonversi kemustahilan menjadi kenyataan, dengan menggusur semua unggulan di nomor itu. Padahal, posisi non unggulan membuat siapa pun pasti akan melewati jalan terjal untuk menjadi juata.
Dalam laga semalam, Bagas/ Fikri dengan segala kelebihannya mengalahkan Ahsan/ Hendra dengan 2 game langsung. Kemenangan yang berarti memberikan gelar bergengsi pertama bagi keduanya.
Jika diamati secara seksama, ada kearifan yang luar biasa terpancar dalam laga semalam. Dan luar biasanya, kearifan itu muncul dari kedua pasangan tersebut.
Kearifan pertama muncul dari Ahsan/ Hendra. Siapa pun pasti tahu bahwa the Daddies memiliki attitude luar biasa di lapsngan. Apa pun yang dilakukan, layak untuk dicontoh para yuniornya.
Dalam laga semalam, meski dibekap cedera mereka tetap bermain all out. Sehingga melahirkan pertandingan yang sangay menghibur penonton. Kesungguhan dalam bermain, menunjukkan respek mereka pada pemain muda.
Demikian harus menerima kekalahan. Tampak nada legawa pada diri mereka. Tidak ada kesan kecewa atau jengkel atas kekalahan tersebut. Justru mereka berlaku ibarat seorang bapak pada anaknya. Mereka merangkul Bagas/ Fikri dengan begitu akrab.
Berbeda dengan pertandingan sebelumnya, saat Kevin/ Markus yang mengalami kekalahan. Kedua pasangan itu tampak brlum bisa menerima kekalahan tersebut, mimik muka keduanya tidak dapat disembunyikan.
Kearifan kedua muncul pada diri Bagas/ Fikri. Sikap gentlemen tampak setelah Ahsan sempat mendapat perawatan medis. Bola justru banyak diarahkan pada Hendra. Padahal secara strategi, bisa saja mereka mencecar Ahsan demi  kemenangan. Tapi itu tidak dilakukan.
Satu hal yang tak kalah menarik adalah setelah pertandingan usai. Keduanya layaknya seorang anak mendapatkan sesuatu yang menyenangkan dan menyampaikan pada bapaknya. Keempatnya berangkulan laksana keluarga cemara yang mendapatkan anugrah luar biasa.
Lembah Tidar, 21 Maret 2022