"Memang Simbok tidak syukur dengan apa yang Simbok rasakan sekarang."
"Ya, tetap Simbok syukuri. Karena memang ini jalan hidup yang harus dijalani. Berbagai keadaan yang Simbok alami saat itu, membuat harus begini."
Mawar manggut-manggut. Dicomotnya penganan kampung yang ada di tas dagangan Mbok Parti.
"Cuman terkadang Simbok tidak habis pikir dengan situasi saat ini."
"Maksudnya?"
"Simbok sering dengar tentang kisah Ibu Kartini, saat masih sekolah dahulu."
"Lho, Mbok juga sempat sekolah dahulu. Maaf, lho."
"Iya, Nduk.Tapi kelas 2 SMP harus berhenti. Simbok harus membantu orang tua mencari nafkah. Padahal kalau dulu bisa lanjut ke SPG, mungkin jadi guru seperti kamu."
"Simbok, menyesal?"
"Enggak. Itu Simbok anggap sudah suratan takdir."
"O ya. Tadi Simbok menyebut Ibu Kartini dan situasi saat ini. Apa maksudnya?"