Mohon tunggu...
agus salahudin mubarok
agus salahudin mubarok Mohon Tunggu... Mahasiswa MM Universitas Pamulang

Bermanfaat untuk mahluk Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Strategi E-Learning dalam Pengembangan SDM Rumah Sakit

7 Oktober 2025   14:15 Diperbarui: 7 Oktober 2025   13:40 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan e-learning di rumah sakit membawa berbagai manfaat yang signifikan bagi individu maupun organisasi.

Pertama, e-learning meningkatkan aksesibilitas pelatihan. Staf medis dapat mengikuti pelatihan tanpa perlu meninggalkan tempat kerja. Rumah sakit dapat melatih ratusan pegawai secara bersamaan tanpa terbatas oleh kapasitas ruang atau jadwal pelatih.

Kedua, e-learning memberikan efisiensi biaya dan waktu. Biaya transportasi, akomodasi, serta pengeluaran untuk instruktur berkurang secara drastis. Selain itu, staf tidak perlu cuti dari pelayanan klinis untuk mengikuti pelatihan.

Ketiga, e-learning memungkinkan standarisasi materi pelatihan. Setiap peserta menerima konten yang sama, dengan kualitas yang konsisten. Hal ini penting dalam konteks rumah sakit yang mengutamakan keseragaman prosedur dan standar keselamatan pasien.

Keempat, e-learning mendukung pembelajaran berkelanjutan (lifelong learning). Dalam dunia medis, pembaruan pengetahuan merupakan keharusan. E-learning menyediakan akses terhadap modul terbaru yang dapat diperbarui secara cepat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan regulasi.

Kelima, e-learning meningkatkan motivasi belajar. Dengan penggunaan multimedia, kuis interaktif, dan forum diskusi, pembelajaran menjadi lebih menarik. Staf dapat berinteraksi dengan rekan kerja lintas departemen melalui forum digital yang memupuk kolaborasi.

Keenam, sistem e-learning memungkinkan pemantauan kinerja dan evaluasi otomatis. Melalui LMS, manajemen rumah sakit dapat melihat data kehadiran, nilai, waktu belajar, serta progres penyelesaian setiap peserta. Data ini dapat dijadikan dasar penilaian kinerja dan kebutuhan pelatihan lanjutan.

Terakhir, e-learning berkontribusi pada peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit. Banyak standar akreditasi menekankan pentingnya pelatihan staf secara berkelanjutan. Dengan e-learning, bukti dokumentasi pelatihan dapat diakses dengan mudah dan dilaporkan secara terukur. Meski memiliki banyak keunggulan, penerapan e-learning tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan infrastruktur teknologi. Tidak semua rumah sakit memiliki jaringan internet yang stabil atau perangkat komputer yang memadai. Di beberapa daerah, akses internet masih menjadi masalah besar.

Selain itu, literasi digital tenaga kesehatan masih bervariasi. Tidak semua staf terbiasa menggunakan platform digital. Ada yang merasa canggung atau bahkan takut salah mengoperasikan sistem. Hal ini menyebabkan resistensi terhadap perubahan. Beban kerja yang tinggi juga menjadi tantangan tersendiri. Dalam sistem kerja shift, waktu luang tenaga medis sangat terbatas. Tanpa kebijakan internal yang mendukung, sulit bagi staf untuk meluangkan waktu belajar secara daring.

Tantangan lain berkaitan dengan kualitas konten. Materi e-learning harus disusun secara menarik dan relevan dengan kebutuhan klinis. Modul yang terlalu teoritis atau tidak terhubung dengan praktik sehari-hari akan membuat peserta kehilangan minat. Selain itu, rumah sakit harus memperhatikan keamanan data. Sistem e-learning menyimpan informasi pribadi peserta dan data pelatihan yang harus dilindungi dari risiko kebocoran.

Terakhir, e-learning membutuhkan komitmen manajerial. Tanpa dukungan pimpinan, program ini mudah terhenti di tengah jalan. Manajemen perlu mengalokasikan anggaran, sumber daya, dan waktu agar e-learning menjadi bagian dari budaya organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun