Mohon tunggu...
Agus Riyanto
Agus Riyanto Mohon Tunggu... Pembelajar -

berusaha untuk terus belajar dan terus menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bualan Semu

17 Oktober 2018   22:52 Diperbarui: 17 Oktober 2018   23:13 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku masih ingat masih hapal betul janji manismu saat itu, saat kau sanjung aku bagai dewa-dewa nirwana

ah, lalu akupun tergoda untuk mempercayamu, karena lembut tutur katamu, karena indah dan menyentuh relung hatiku

aku tersanjung waktu itu, bukan hanya aku, tapi banyak yang sepertiku

tapi setelah kuterima cintamu, kita hidup berdampingan, barulah aku merasakan bahwa kata-kata manismu hanyalah bualan semu

ah, baru saja aku rasa, belum lama

setelah janji hampir semua kau ingkari

setelah kata hampir semua kau dustai

dan kau kini mengucap hal yang sama?

betapa manis lidahmu, betapa indah rayuanmu

namun dibalik semua itu, ada belati menyanyat menuncap di ulu hatiku

perlahan pelan kau putuskan rasa cintaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun