aku masih ingat masih hapal betul janji manismu saat itu, saat kau sanjung aku bagai dewa-dewa nirwana
ah, lalu akupun tergoda untuk mempercayamu, karena lembut tutur katamu, karena indah dan menyentuh relung hatiku
aku tersanjung waktu itu, bukan hanya aku, tapi banyak yang sepertiku
tapi setelah kuterima cintamu, kita hidup berdampingan, barulah aku merasakan bahwa kata-kata manismu hanyalah bualan semu
ah, baru saja aku rasa, belum lama
setelah janji hampir semua kau ingkari
setelah kata hampir semua kau dustai
dan kau kini mengucap hal yang sama?
betapa manis lidahmu, betapa indah rayuanmu
namun dibalik semua itu, ada belati menyanyat menuncap di ulu hatiku
perlahan pelan kau putuskan rasa cintaku