Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Analogi Reshuffle Kabinet dan Timnas

9 September 2025   17:29 Diperbarui: 9 September 2025   17:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "The Man Behind The Gun dan The Gun Behind The Man" (Sumber: Meta AI)

Beberapa hari lalu, Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet, termasuk mengganti Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Nama Purbaya Yudhi Sadewa kemudian maju sebagai penggantinya. Berita ini langsung jadi perbincangan hangat. Ada yang optimistis, ada yang pesimistis, bahkan tak sedikit yang sinis.

Bagi saya, pergantian ini mirip dengan Timnas yang mengganti pelatih. Bukan berarti pelatih lama tidak bagus, tapi terkadang tekanan publik dan kondisi lapangan membuat perubahan menjadi pilihan. Dalam situasi ekonomi yang sedang panas seperti sekarang, siapapun yang duduk di kursi Menkeu akan otomatis menjadi sorotan.

Di sinilah konsep Man Behind the Gun terasa relevan.
Sri Mulyani adalah seorang penembak ulung dengan rekam jejak yang sudah teruji. Namun, sehebat apa pun orangnya, jika sistem pendukung tidak kuat: mulai dari kebijakan, regulasi, hingga kepercayaan publik, maka hasilnya tetap akan sulit maksimal. Ini seperti pelatih hebat yang harus menghadapi tim yang kelelahan dan stadion yang gaduh.

Sebaliknya, Gun Behind the Man mengingatkan kita bahwa kursi menteri itu sendiri adalah "senjata". Jika kursi itu diisi oleh orang yang tidak tepat, maka kebijakan yang lahir bisa meleset dari sasaran. Bayangkan memberikan senjata canggih kepada orang yang tak tahu cara menggunakannya, bukan kemenangan yang tercipta, tapi justru kekacauan.

Artinya, pergantian menteri bukan sekadar soal mengganti orang, tetapi juga memastikan bahwa senjatanya siap dan orang yang memegangnya mengerti cara menggunakannya. Jika tidak, hasilnya sama saja seperti pertandingan Timnas yang selalu seri: banyak harapan, sedikit gol.

Penutup

Lalu, optimistiskah saya setelah reshuffle kabinet ini?
Jawaban jujurnya: harus optimis, tapi juga harus hati-hati. Saya percaya setiap perubahan membawa peluang, tetapi juga tantangan baru. Kita tidak bisa hanya berharap pada pergantian orang, seperti kita tak bisa berharap Timnas langsung menang hanya karena punya pelatih baru.

Optimisme baru akan tumbuh jika dua hal berjalan seimbang:

1. Man Behind the Gun: menteri yang tepat, berkompeten, dan berintegritas.

2. Gun Behind the Man : sistem yang kuat, kebijakan yang konsisten, dan dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat.

Negara, seperti sebuah tim nasional, membutuhkan harmoni antara pelatih, pemain, dan suporter. Tanpa dukungan suporter, pemain bisa kehilangan semangat. Tanpa strategi pelatih, pemain berlari tanpa arah. Tanpa pemain yang bekerja sama, semua strategi tinggal coretan di papan tulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun