Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Antara Menolong dan Merelakan, Saat Keluarga Terjerat Utang dan Saya Tak Bisa Menolak

17 Juli 2025   20:13 Diperbarui: 18 Juli 2025   13:18 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kondisi keuangan sedang kacau (Sumber: Shutterstock) via Kompas

Pendahuluan

Pada awalnya kami tidak percaya anak seusia dia bisa punya utang sebesar itu. Masih muda, belum genap dua puluh tahun. Ia bukan keponakan kandung saya, tapi masih kerabat sepupu jauh yang kerap saya jumpai saat hari raya atau acara keluarga besar. 

Tak ada tanda-tanda bahwa hidupnya tengah berantakan, sampai suatu hari, ponsel kami dibanjiri pesan masif dari nomor-nomor asing: dia punya utang, segera lunasi, atau data pribadinya akan disebarluaskan.

Awalnya kami mengira ini semacam penipuan digital. Tapi semuanya berubah nyata saat debt collector benar-benar datang ke rumah keluarganya. 

Nada bicara mereka tegas, ancaman tersirat jelas, dan yang paling mencengangkan jumlah utangnya tembus lebih dari seratus juta rupiah.

Dari Pinjaman Kecil Menjadi Bom Waktu

Ternyata semua bermula dari pinjaman kecil di aplikasi pinjol ilegal. Tanpa penghasilan tetap, ia mencoba menambal utang lama dengan utang baru. Seperti domino yang jatuh, satu demi satu aplikasi pinjaman disambung lagi dan lagi, hingga utang itu menjadi monster yang tak mampu ia jinakkan.

Sebagai paman jauh, saya memang tidak masuk lingkar utama penyelesaian. Tapi sebagai bagian dari keluarga besar, sedikit banyak saya merasa harus ikut andil meski sebatas pendengar setia. 

Kami semua syok. Ada yang marah, ada yang kecewa, tapi pada akhirnya semua sadar: bila tak ada yang turun tangan, anak ini bisa hancur total secara sosial maupun psikologis.

Akhirnya, yang punya kemampuan lebih banyak mengambil alih pembayaran. Ada yang menjual kendaraan, ada yang mencairkan tabungan, sebagian lagi membantu seikhlashnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun