Mohon tunggu...
Agus Amarullah
Agus Amarullah Mohon Tunggu... Kuli Markom -

Makan 3x sehari. Mandi 2x sehari. Mikir sesekali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Majalengka Inovatif, Kegiatan Branding Sebuah Kota

23 Februari 2018   13:01 Diperbarui: 23 Februari 2018   13:17 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.doctoralcolloquium.com

Dalam dunia pemasaran, sebuah kota tak ubahnya sebagai sebuah produk. Kota harus diolah, dikemas lalu 'dijual'. Tanpa itu, kota akan menjadi hanya sebatas tempat tinggal yang tanpa gairah, bahkan sangat mungkin akan menjadi olok-olok sebagai kota pensiun.

Sementara teknologi informasi beserta internetnya telah menjadikan dunia berada dalam genggaman dalam arti yang sesungguhnya. World is flat. Dunia sekarang tanpa jarak dan tanpa sekat. Kejadian di belahan dunia yang satu, dalam hitungan detik akan segera diketahui oleh orang di belahan bumi lainnya.

Dari kedua kondisi itu, maka hal yang perlu dilakukan oleh sebuah kota adalah bangun konektivitas dan kabarkan!!!

BRANDING

Menarik sekali sekaligus salut kepada kelompok anak muda kreatif di Majalengka yang telah menggagas dan terus mengomunikasikannya sebuah tagline "Majalengka Inovatif" sejak tahun 2013. Meski dalam penentuan sebuah tagline, tidak serta merta muncul atas sebuah satu potret keadaan saja, tetapi dimulai dari sebuah riset yang mendalam untuk mendapatkan perspektif utuh tentang Majalengka sehingga akan memudahkan dalam menentukan sebuah tagline.

Namun demikian, apa yang dilakukan kelompok anak muda kreatif ini adalah sebuah langkah cerdas sebagai bagian dari strategi komunikasi pemasaran untuk kotanya.

Seperti halnya sebuah produk, sebuah kota perlu brand yang kuat di benak masyarakat. Brand kota bukan hanya sekedar sebuah nama yang tanpa kekuatan. Sebagai contoh, pada saat menyebut kata 'Majalengka', maka orang akan langsung mengetahui bahwa itu adalah salah satu kota di Jawa Barat (brand awareness). Atau dalam kesempatan lain, kata 'Majalengka' akan mengingatkan segala sesuatu yang berkaitan seperti angin, kecap dan lain sebagainya (brand association), bahkan terkait dengan simbol-simbol tentang kotanya itu sendiri (brand identity).

Hal-hal seperti di atas itu perlu dikelola secara serius melalui strategi komunikasi pemasaran untuk menghasilkan sebuah kekuatan (brand equity). Berbicara tentang brand, kita sedang berbicara tentang value dan landasan berpikir.

Tagline "Majalengka Inovatif" merupakan salah satu upaya komunikasi pemasaran dengan mengambil positioning seperti termaknai dalam namanya sendiri sebagai kota yang punya spirit perubahan kepada kebaruan dan selalu lentur dengan segala perubahan zaman.

Dalam menentukan positioning sebuah tagline, kita bebas menentukan berangkatnya dari segmen mana yang akan dipilih. Dalam tagline "Majalengka Inovatif" ini, sudah jelas segmen anak muda cenderung yang menjadi target pilihannya. Dan hal itu sah-sah saja selama bisa menjadi alat untuk mengantarkan kekuatan brand kota Majalengka itu sendiri. Lebih jauh lagi, tagline seperti itu pada akhirnya akan bisa menyatukan spirit dan roh antara pemerintah dan masyarakatnya.

PERAN PEMERINTAH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun