Bapa Uskup juga mengingatkan bahwa seorang imam dipanggil untuk selalu rendah hati, tekun dalam doa, dan setia kepada Gereja.
"Imam harus menjadi gembala yang berjalan bersama umat, mendengarkan, meneguhkan, dan menghidupi semangat kasih Kristus di tengah masyarakat," tambahnya.
Mereka Yang Bersukacita Menerima Tahbisan Imamat
Adapun sembilan imam baru yang menerima tahbisan imamat di hari Sabtu yang penuh berkat itu adalah Pastor Juan Alfredo Kaban, OFMConv (asal Paroki St. Fransiskus Assisi Berastagi); Pastor Alexius Ivo Tarigan, OFMConv. (asal Paroki St. Yohanes Paulus II Namopecawir-Tuntungan); Pastor Satya Graha Maximilianus Ginting, OFMConv. (asal Paroki St. Perawan Maria Diangkat Ke Surga -- Kabanjahe); Pastor Hyasintus Zulsan Effendi Simatupang, OFMConv. (asal Paroki st. Fransiskus Assisi -- Pangaribuan Barus); Pastor Agustinus Kolo, OFMConv l Jakarta); Pastor Antonius Son, OFMConv (asal Paroki St. Theresia -- Kefamenanu, NTT); Pastor Kornelius Anto Kefi, OFMConv (Paroki Kristus Raja Haumeni); Pastor Ricky Ignasius Siburian, OFMConv (asal Paroki St. Yoseph -- Lawe Desky, Aceh); Pastor Aurelius Gustardi, OFMConv (Paroki St. Theresia dari Kana-kanak Yesus -- Lengkuajang).
Perayaan ini adalah puncak dari perjalanan panjang, penuh liku, air mata, doa, pengorbanan, dan tentunya pengharapan tiada batas akan kesetiaan dalam panggilan imamat mereka. Doa kami dari umat semua, semoga setia dalam panggilan dan pelayanan kepada Umat Tuhan.
Banyak dari sembilan imam baru ini datang dari keluarga nan sederhana, Orang tua yang sehari-hari bekerja sebagai petani atau pedagang kecil menanamkan iman lewat doa Rosario di rumah, keteladanan hidup, dan kesetiaan mengikuti Ekaristi Minggu. Dari sana benih-benih panggilan tumbuh dan berkembang dan selalu dipelihara, disiram, hingga akhirnya sekarang menjadi Imam yang siap untuk melayani.
Secara terpisah, Ketua Panitia Tahbisan Imam, pak Gunana Barus, menyampaikan rasa syukur umat Paroki Padang Bulan yang diberi kesempatan menjadi tuan rumah, "Kami bersukacita menyambut tahbisan ini, meskipun tengah mempersiapkan perayaan 50 tahun paroki. Bagi kami, melayani dengan tulus adalah sumber kebahagiaan," ujarnya.
Sebagai pesan terakhir dari Bapa Uskup mengatakan demikian, "Jadilah gembala sejati, yang lebih mencintai kawanan daripada dirinya sendiri. Berjalanlah bersama umat: kadang di depan untuk menuntun, kadang di tengah untuk mendengar, kadang di belakang untuk menopang.
Semoga tetap setia dalam panggilan dan mari kita ingat bersama Tema Yubelium tahun ini adalah Spes Non Confundit atau pengharapan tidak mengecewakan...
Salam Damai...