Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengasah Asa dan Manfaat Ikut Guru Penggerak

7 Januari 2023   11:20 Diperbarui: 7 Januari 2023   15:47 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru, rekrutmen calon guru penggerak Angkatan 9,10 (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Lalu tahap berikutnya, disusul kegiatan inti yang di dalamnya harus termuat penjelasan Materi Ajar dan Diskusi Berdasarkan LKPD alias Lembar Kerja Peserta Didik. Tahap berikutnya, penyampaian KD atau Kompetensi Dasar dan juga tujuan pembelajaran atau tujuan akhir dari penyampaian materi pembelajaran kita itu.

Langkah berikutnya tentunya penyampaian materi ajar dan hal ini tak perlu lama, karena batasan waktu yang diberikan oleh penilai.

Setelah itu masuk tahap diskusi kelompok, karena pada dasarnya pembelajaran di era kekinian itu, guru bukan lagi sebagai aktor tunggal yang menjadi sumber belajar, namun tugas guru penggerak itu sebagai penggerak komunitas belajar di kelas, maka guru melakukan diskusi kelompok dengan berbagai pertanyaan dari materi yang telah dijelaskan tersebut.

Setelah diskusi kelompok dirasa cukup, maka perwakilan dari tiap kelompok maju ke depan untuk menyampaikan jawaban hasil diskusi kelompok mereka dan guru sebagai fasilitator dan mediator antara kelompok penyaji jawaban dengan kelompok lain yang menjadi penyimak atas jawaban pertanyaan.

Dan ketika guru menilai bahwa jawaban tersebut adalah benar dan tepat dan juga tidak ada pertanyaan lain atau tambahan dari peserta didik lain, maka kegiatan selanjutnya adalah kegiatan penutup di mana guru dan peserta didik menyimpulkan bersama hasil pembelajaran saat itu juga.

Guru yang terbiasa mengajar di kelas tidak ada masalah mungkin saat memberikan pembelajaran di depan kelas, namun faktor grogi karena berhadapan dengan para mentor yang sudah lebih berpengalaman, mungkin sebahagian guru atau saya jadi agak grogi dan jadinya sedikit gugup.

Dan ketika jadwal wawancara, saya juga siap untuk mendengar dan menjawab pertanyaan dari para mentor yang menguji, namun pengumuman tahap 2 saya tidak lulus.

Mengapa? Entahlah, mungkin saat sesi wawancara itu saya kurang siap dengan jam yang dilaksanakan pada saat jam 07 malam, dimana saat itu suasana di rumah kurang mendukung dan juga faktor jaringan, sehingga ada pertanyaan dari para pembimbing atau mentor yang kurang pas dengan jawaban saya dan juga ada pertanyaan yang terlewatkan.

Ya sudahlah, apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur, yang sudah terjadi ya sudahlah terjadi, tidak ada waktu dan kesempatan saat itu juga untuk mengulang kembali dan selesai wawancara saya menyadari bahwa banyak jawaban saya yang tidak memuaskan tim mentor.

Saat pengumuman, yang saya kuatirkan terjadi juga, saya tidak lulus calon guru penggerak angkatan ke-7, namun saya tidak mau menunjukkan kekecewaan saya dan saya hanya mau mengambil hikmahnya bahwa mungkin di gelombang ini bukan kesempatan saya untuk lulus.

Saya lebih banyak bermeditasi dan mengingat-ingat kembali di mana kekurangan saya saat wawancara, juga mungkin saat presentasi pembelajaran juga saya mencoba mengingat-ingat di mana kekurangan dan kesalahan saya, sehingga saya bisa belajar dan memperbaiki kesalahan agar di seleksi calon guru penggerak angkatan ke-9 ini benar-benar dapat lulus dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun