Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Belajar dari Argentina, Hal Harus Dilakukan Timnas agar Juara Piala AFF 2022

4 Januari 2023   11:02 Diperbarui: 4 Januari 2023   11:11 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siap Hadapi Vietnam di Semifinal dan Juara Piala AFF 2022.sumber gambar:www.bola.okezone.com

Pelanggaran yang dilakukan Otamendi terhadap Kolo Muani berbuah penalti bagi Prancis dan Mbappe yang menjadi eksekutor, mengirim bola ke pojok kiri gawang Martinez untuk menjadi pemain termuda yang mengantongi 10 gol Piala Dunia pada usia 23 tahun, 363 hari. Selang satu menit berselang, kembali Mbappe jadi mimpi buruk bagi Albiceleste, striker asal Paris Saint Germain itu kembali menjebol gawang Emiliano Martinez lewat tendangan voli kerasnya menyusul kerjasama apik dengan Thuram.

Saat babak tambahan waktu, kembali Albiceleste berhasil unggul lewat bola rebound hasil tendangan kerasnya Lautaro Martinez yang berhasil di tepis kiper Lloris, namun bola rebound itu langsung disambar Lionel Messi hingga skor menjadi 3-2 untuk keunggulan Argentina.

Namun, saat-saat peluit pertandingan extra time akan ditiup dan Tanggo diambang juara, Prancis mendapat hadiah penalti setelah Molina kedapatan handball dan Mbappe mencetak hattrick dari titik putih pada menit ke-118 yang memaksa pertandingan harus ditentukan dengan adu penalti, yang pada akhirnya dimenangi oleh Argentina dengan skor 4-2, dimana Messi, Paulo Dybala, Leandro Paredes dan Gonzalo Montiel, sukses menjebol gawang Lloris. Sementara dua eksekutor Perancis, Mbappe dan Kolo Muani sukses menjalankan tugasnya dan Coman dan Tchouameni gagal mengeksekusi penalti.

Memang tak etis membandingkan Timnas Argentina dengan Timnas Merah Putih yang sedang berjuang agar dapat menjadi juara Piala AFF untuk pertamakalinya dalam sejarah keikutsertaan Timnas kita di Piala AFF ini.

Namun, untuk menjadi juara sejati memang tidak mudah, harus banyak cobaan, rintangan dan juga godaan yang harus ditepis. Untuk membuktikan jadi yang terbaik, kita harus mau belajar dari tim lain, seperti yang dilakoni Argentina alias Albiceleste. Belajar banyak hal, mulai dari kerendahan hati yan ditunjukkan Messi dan kawan-kawan, hingga perjuangan tak henti di lapangan hijau.

Munculkan Watak Kekal, Seperti Argentina

Setiap timnas selalu memiliki watak dan ciri khas, seperti dipertontonkan oleh Argentina yang sukses menjadi Juara Dunia karena mereka memiliki watak dan ciri khas tersediri.

Belanda menjadi korban dari ciri khas dan watak kekal Tanggo yang dikenal licik itu. Ya, Lionel Messi mewakili watak licik Tanggo setiap mereka mampu menggondol Piala Dunia. Tentunya masih ingat dengan legenda Argentina sebelumnya bukan?

Ya, almarhum Maradona juga pernah mempertontonkan sebuah kelicikan atau watak liciknya ketika tangannya menyentuh bola untuk memasukkannya ke gawang Peter Shilton di Piala Dunia 1986. Kala itu Maradona dengan liciknya melompat setinggi-tinggnya untuk mengimbangi loncatan kiper Inggris yang maju dan dengan menggunakan bantuan tangannya, Maradona berhasil memasukkan bola dan dianggap gol oleh wasit, sehingga Inggris tersingkir dan Argentina akhirnya jadi juara untuk kedua kalinya.

Nah, Messi juga selain menjadi pusat perhatian pemain lawan dengan skill individunya, juga punya kelicikan kekal, piawai menekan lawan dan wasit demi meraih kemenangan.

Lihatlah kala bersua dengan Belanda, laga sengit dan keras sehingga wasit harus mengeluarkan 18 kartu kuning untuk kedua kesebelasan dan menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun