Garuda Muda Indonesia akhirnya melenggang ke semifinal Piala AFF yang kali ini bergelar Piala Mitsubishi Electric AFF karena sudah disponsori oleh perusahaan asal Kobe, Jepang yang memproduksi mesin motor atau mobil listrik tersebut.
Kepastian Timnas Merah Putih menginjakkan kaki mereka di babak semifinal tersaji usai berhasil mengalahkan Filiphina dengan skor tipis 2-1, sehingga berhak meraih posisi runner-up dibawah Thailand yang juga sukses mengalahkan Kamboja dengan skor 3-1, sehingga Thailand menjadi juara grup A disusul oleh Timnas Merah Putih yang kalah selisih gol.
Melihat permainan Timnas Indonesia, teringat kembali dengan perjalanan timnas Argentina alias Tim Tanggo yang di penghujung tahun lalu berhasil menggondol gelar Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan di Qatar.
Masih tergiang ingatan, bagaimana Lionel Messi dan kawan-kawan diolok-olok dan dianggap tim tak siap saat melangkah ke Qatar kala dipertandingan perdana penyisihan Grup C secara mengejutkan kalah dari Tim Asia Barat, Arab Saudi.
Satu gol Messi dari titik putih sanggup dikejutkan oleh dua gol dari Saleh Al-Shehri (48') dan Salem Al-Dawsari 53') yang membuat mata dunia terbelalak, seakan tak percaya dengan hasil pertandingan yang dihelat di di Lusail Stadium pada Selasa (22/11/2022) petang WIB.
Namun, disinilah mental juara berbicara ketika tim sekelas Argentina kalah, mereka tidak terpuruk apalagi saling menyalahkan dan fedarasi sepakbolanya tetap percaya akan Lionel Scaloni serta pasukan yang dia bawa ke Qatar.
Berdiam diri dan bermeditasi serta tetap menjaga kekompakan dan saling percaya diri akhirnya membawa Argentina melenggang ke final dan bersua dengan Perancis serta memiliki kesempatan untuk melakukan revans atas kekalahan empat tahun lalu, dimana Tim Ayam Jantan berhasil menaklukkan dan memulangkan Messi dan kawan-kawan di babak 16 besar Piala Dunia 2018 dengan skor ketat 4-3 untuk keunggulan Kylian Mbappe dan kawan-kawan yang akhirnya keluar jadi Juara Piala Dunia 2018.
Dan akhirnya dendam itu tuntas terbalaskan. Argentina keluar jadi juara setelah di final yang paling dramatis dan mendebarkan itu, Messi dan kawan-kawan sukses mengalahkan Mbappe dan kawan-kawan lewat adu penalty setelah selama 120 menit pertandingan skor tetap 3-3. Final paling diingat sepanjang masa adalah final dengan skor terbanyak, dimana di babak pertama saja Messi dan kawan-kawan sudah unggul 2-0 lewat penalty Messi dan gol Angel di Maria.
Babak kedua, Perancis mencoba menyamakan kedudukan, pelatih Didier Descamps melakukan beberapa pergantian pemain yang kurang on fire. Dembele dan Oliver Giroud digantikan oleh Randal Kolo Muani dan Marcus Thuram dan menggeser Mbappe ke tengah, namun serangan Ayam Jantan belum menggigit.
Kesalahan dilakukan oleh Scaloni dengan menarik Angel di Maria, digantikan oleh Marcos Acuna, namun Descamps kembali memasukkan Kingsley Coman dan Eduardo Camavinga yang mengantikan Antoine Griezmann dan Theo Hernandez yang membuat permainan Ayam Jantan hidup dan berhasil mengobrak-abrik pertahanan Tanggo Argentina yang berujung dua gol.
