Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Agama yang Mendamaikan, Siraman Rohani yang Ingin Saya Dengar Selalu

17 Mei 2020   21:15 Diperbarui: 17 Mei 2020   21:28 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agama Harus mampu menjadi Instrumen Perdamaian dan Pemersatu Bangsa, Siraman Rohani Paling Saya Suka. sumber: dokpri

Jadi, inti dari siraman rohani yang sangat saya impikan itu adalah siraman rohani yang selalu menyuarakan bahwa semua ajaran agama itu adalah untuk kebaikan. Agama harus bisa berhasil menjadi instrumen pemersatu bangsa Indonesia.

Lantas peran apa saja yang harus dilakukan agar ajaran agama itu benar-benar dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari agar benar-benar bisa menjadi instrumen pemersatu dan membawa kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat kita?

Untuk menemukan solusi agar agama itu benar-benar bisa menjadi instrumen pemersatu bangsa dan pembawa kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat yang heterogen ini, saya kembali membuka file pertinggal dari siraman rohani Prof. Dr. Katimin, dan saya menemukannya.

Pertama tentunya jangan biarkan paham ekstrimisme merasuki kaum muda. Apa itu paham ekstrimisme? Paham ekstrimisme merupakan paham atau keyakinan yang begitu kuat terhadap suatu pandangan, melebihi batas kewajaran dan melanggar hukum yang berlaku.

Untuk lebih jelasnya, paham ekstrimisme merupakan sebuah doktrin baik itu politik ataupun agama untuk menggerakkan aksi dengan berbagai cara demi mewujudkan tujuannya.

Cara yang digunakan biasanya berupa gerakan yang keras dan fanatik untuk mencapai tujuannya. Contohnya, mungkin lebih tepatnya pada kasus Ahok yang dituduhkan telah menistakan agama tertentu, sehingga ada demo berjilid-jilid, sehingga terwujud tuntutan agar Ahok di penjara.

Kedua, jangan berlebih-lebihkan dalam beragama dan masyarakat harus disadarkan tentang pemahaman agama yang benar. Saya pernah mendengar Kementerian Agama akan merumuskan standar kualifikasi untuk penceramah agama. Langkah ini dilakukan agar tidak ada lagi kotbah-kotbah yang mengandung hujatan dan ujaran kebencian.

Semoga program ini benar-benar terwujud sehingga bisa mendapatkan siraman rohani yang benar-benar menyejukkan hati kita karena membawa pesan-pesan perdamaian dan kedamaian antar umat beragama yang plural di Indonesia ini.

Sehingga kita benar-benar mendapatkan pencerahan akan agama sebagai instrumen pembawa kedamaian dan pemersatu bangsa. Kita mendengar dan menyaksikan para pembawa siraman rohani benar-benar memberikan yang terbaik dengan pesan-pesan perdamaian sehingga kita hidup berdampingan sebagai saudara sebangsa dan setanah air.

Apalagi dalam menghadapi pandemi global bernama covid-19 ini. kita harus bergotong royong dan sama-sama berjuang menjadi pahlawan bagi keluarga, saudara dan teman seperjuangan tanpa melihat apa agamanya, sukunya dan warna kulitnya.

Siraman rohani ala saya itu? Ya siraman rohani yang selalu mengatakan bahwa agama itu adalah ajaran kebaikan yang membawa kedamaian....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun