Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Film

"Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta" Film Sarat Sejarah Cinta Tanah Air

19 Februari 2019   06:04 Diperbarui: 19 Februari 2019   07:19 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membakar semangat para pejuang-pejuang Mataram merebut benteng Batavia, Sultan Agung membakar semangat mereka untuk berkorban demi kecintaan kepada tanah air

Akhirnya, kemarahan Sultan Mataram membuncah ketika ia mengetahui bahwa VOC melanggar perjanjian yang dibuat dengan membangun kantor dagang di Batavia. Maka singkat cerita beliau mengutus mata-mata dan mempersiapkan pasukan Mataram untuk menyerang markas VOC di Batavia. Disamping itu Sultan Agung harus banyak meredam penghianatan yang dilakukan oleh adipati-adipati di sekitar daerah kekuasaannya.

Akhirnya, saat yang ditunggu tiba, rakyat Mataram dipersiapkan dengan baik untuk bertempur, menggunakan senjata api, panah, pedang, dan dibekali dengan kemampuan olah kanuragan -- pencak silat -- tentunya untuk menghadapi VOC.

Membakar semangat para pejuang-pejuang Mataram merebut benteng Batavia, Sultan Agung membakar semangat mereka untuk berkorban demi kecintaan kepada tanah air
Membakar semangat para pejuang-pejuang Mataram merebut benteng Batavia, Sultan Agung membakar semangat mereka untuk berkorban demi kecintaan kepada tanah air
Dengan lantangnya, Sultan Agung berikrar "Siap mukti utowo mati -- menang atau mati" yang membakar seluruh petinggi Mataram. Waktu yang ditunggu tiba, Sultan Agung berpidato berapi-api membakar semangat pasukan Mataram, "Tegakkan kepalamu, sebentar lagi namamu akan dikenang sebagai pahlawan Mataram. Prajurit-prajuritku yang gagah dengan berat hati aku harus menitipkan perjuangan ini kepada kalian. Perang ini bukan untuk ingsun, ini perang suci untuk meneruskan perjuangan Maha Patih Gajah Mada dalam menyatukan Nusantara! Dengan menyebut Asma Gusti Kang Akaryo Jagad! Aku titahkan kalian untuk mukti utowo mati newu Sunda Kelapa!".

Singkat cerita, pertempuran sengit di tanggal 25 Agustus 1628 membuktikan bahwa Mataram punya kekuatan yang tak takut mati dan tidak mau di jajah. Hingga akhirnya benteng Batavia runtuh menjadi kisah epik dari sejarah perjuangan bangsa.

Akhirnya Sultan Agung mengungkapkan kecintaannya pada budaya Nusantara dengan menghidupkan kembali padepokan tempatnya belajar, melestarikan tradisi dan karya budaya Mataram.

Tahta Seorang Raja adalah Pertanda Kekuasaan Untuk Mempertahankan dan Mencintai Negeri ini dengan sepenuh hati
Tahta Seorang Raja adalah Pertanda Kekuasaan Untuk Mempertahankan dan Mencintai Negeri ini dengan sepenuh hati
Sang sutradara Hanung Bramantyo menghidupkan kembali rasa nasionalisme, pelajaran dari sejarah pejuang tanah air dan meramu cerita dengan unsur cinta, air mata dan perjuangan mengusir penjajah dari tanah air ini. 

Sungguh film ini menjadi film biopik yang sangat penting untuk kita tonton kembali sehingga revolusi mental yang diperjuangkan oleh pemerintah benar-benar tumbuh dan berakar di generasi muda bangsa kita.

Film ini sangat bagus untuk kita putar kepada anak didik kita di bulan Februari ini sehingga mampu mengubah mindset bahwa hari kasih sayang itu bisa dimaknai dengan membentuk karakter cinta tanah air dan cinta sesama yang berbeda tetapi tetap satu jua. Salam penuh cinta untuk Indonesia Berdaulat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun