Akhirnya proyek biografi tersebut rampung selama empat tahun, dan tahun 1965 siap diterbitkan. Namun, ada keengganan dari Bung Karno karena dalam biografi tersebut, tokoh dalam hal ini dirinya ditempatkan sebagai orang pertama "AKU". Namun, buku tersebut akhirnya terbit juga dalam bahasa Inggris tahun 1965 dengan judul Sukarno: An Autobiography as told to Cindy Adams, dan setahun kemudian dalam bahasa Indonesia dengan judul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Jika saja Howard Jones tidak mendesak Bung Karno, dan Cindy Adams tidak ke Jakarta mungkin saja buku fenomenal tersebut tidak akan pernah ada. Karena pada 1965 ada kisruh politik yang pastinya pembuatan biografi bukan fokus untuk diselesaikan.Â
Bung Karno; penyambung lidah Rakyat Indonesia adalah buku babon atau induk, sepadan dengan Negara Kertagama atau Pararaton. Dengan membaca buku tersebut bukan hanya membedah pribadi Bung Karno yang unik namun juga memahami sebuah bangsa yang bernama Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI