"Anda tidak bisa menemui semua orang di seluruh dunia secara pribadi, tetapi Anda bisa menemui mereka lewat halaman-halaman buku. Anda adalah ahli pidato terbesar setelah William Jennings Bryan. Anda menawan hati jutaan pendengar di lapangan terbuka. Mengapa tidak ingin mencapai jumlah pendengar yang lebih besar lagi"
Bertemu Cindy Adams.
Pada 1961 seorang wartawati Amerika Serikat Cindy Adams sedang berada di Jakarta bersama suaminya, pelawak Joe adams, yang merupakan Misi Kesenian Presiden Kennedy ke Asia Tenggara. Bung Karno menaruh ketertarikan karena Cindy adalah wanita cerdas dengan humor menarik dan juga wawancaranya tidak memojokkan dan melukai.Â
Bagi Bung Karno tulisannya jujur dan ada rasa simpati terhadap Indonesia. Selain itu menurut Bung Karno, Cindy Adams adalah penulis tercantik yang ditemui.
Maka ketika Howard Jones menyampaikan lagi saran agar Bung Karno menulis biografinya, Howard Jones yang sekarang dibuat terkejut
"Dengan satu syarat, bahwa aku mengerjakannya dengan Cindy Adams"
Bung Karno adalah pribadi yang unik yang lebih banyak mengunggulkan rasa dalam pertemanan. Dirinya sangat mengagumi Amerika dan kebudayaan yang dibangunnya. Namun, hubungan dua negara haruslah sama sebagaimana hubungan antar manusia, tidak saling merendahkan.Â
itulah yang disesalkan saat Indonesia hanya dipandang sebagai negara miskin yang tidak perlu didengar suaranya dan hanya layak dilempari uang untuk diam.
Soekarno tidak menerima perlakuan semacam itu. Indonesia miskin, iya! Namun, jangan coba-coba merendahkan bangsa Indonesia hanya dengan iming-iming dollar. "Go to hell with your aid" persetan dengan bantuanmu. Murka Bung Karno.
Penunjukkan Cindy, memberikan satu gambaran bahwa kebencian Bung Karno bukan pada person orang Amerika. Namun pada kebijakan Amerika yang dinilai timpang memperlakukan negara-negara miskin. Amerika harus belajar tatakrama Asia. Begitu menurutnya. Dan Cindy adalah perempuan cerdas yang punya rasa humor dan estetika bergaul yang unik.
"Mr.Presiden, kenapa Anda selalu memakai peci?" Bung Karno menjawab serius dan menerangkan berbagai argumen mulai dari identitas nasional, perjuangan dan lainnya. Apa jawaban Cindy Adam? "Menurutku, Anda terlihat tampan pakai peci". Dengan pandangan tersebut Bung Karno tertawa, "Ya Anda Benar" balas Bung Karno.